Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Banjir di Kendari Mulai Terserang Berbagai Penyakit

Kompas.com - 14/03/2024, 20:46 WIB
Kiki Andi Pati,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

KENDARI, KOMPAS.com - Ratusan warga korban banjir di Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mulai terserang penyakit seperti gatal-gatal, deman dan asam lambung.

Anakia, salah seorang korban banjir di Jalan Lasolo Kelurahan Sodohoa, Kecamatan Kendari, Kota Kendari, menuturkan, dirinya mulai merasakan gatal-gatal, demam dan seluruh badan sakit.

"Saya kena ini, serius gatal-gatal itu sampai bernanah. Keluhan warga rata-rata gatal-gatal, batuk dan demam karena malam kebanyakan masyarakat tidur di lantai pakai tikar kan," kata Anakia, kepada Kompas.com, Kamis (14/3/2024).

Anakia yang juga ketua RT 018 Kelurahan Sodohoa mengatakan, hal ini juga diketahuinya saat beberapa warga bercerita tentang kondisi kesehatan mereka usai salat tarawih di masjid.

Baca juga: Pencuri di Kendari Terjebak Dalam Gudang Setelah Pintu Dikunci oleh Penjaga Saat Ketahuan

Kondisi ini juga dikhawatirkan warga apabila musim hujan belum reda dan ditambah lagi cuaca mulai panas, dampaknya akan menimbulkan ISPA.

"Warga terpaksa tidur di lantai beralaskan tikar karena kasur dan sofa terendam banjir. Gatal-gatal ini mungkin faktor air banjir dan lumpur, apalagi sampah masih banyak di tempat penampungan belum diangkut," ujar dia.

Nurlita, salah seorang warga Kelurahan Sanua, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari, juga mengeluhkan sakit seluruh persendian dan asam lambungnya mulai kambuh.

Ia juga berharap agar pemerintah setempat segera memberikan bantuan sembako dan selimut.

"Kami belum bisa istirahat ini, membersihkan lumpur dan mencuci semua perabotan rumah tangga yang masih bisa dipakai. Kami harap pemerintah dapat memberikan bantuan karena kami di sini serba kekurangan,” pinta dia.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Kendari dr Fauziah mengatakan, pihaknya mencatat paling banyak warga mengeluhkan penyakit demam, gatal-gatal, maag dan sakit tulang serta persendian.

Hal ini disebabkan oleh kondisi cuaca yang tak menentu, kadang hujan kadang panas.

Selain itu, warga juga kurang minum dan makan tidak teratur bahkan ada yang lupa makan.

"Kadang ada yang tidak makan lupa makan yang sibuk mengurus rumahnya jadi kadang tidak ingat makan, kemudian yang ketiga itu ada gatal-gatal kaki karena mungkin lama terendam air apalagi airnya lumpur kotor namanya juga air dari sungai sudah kotor tercemar kuman dan dengan bakteri," terang Fauziah.

Baca juga: 2.198 Rumah Warga Terdampak Banjir, Kota Kendari Berstatus Tanggap Darurat Bencana

Keluhan warga juga badan dan tulang sakit atau pegal-pegal disebabkan tidur sudah tidak teratur, akibat tempat tidurnya basah.

"Tiga itu sakit yang paling banyak dialami warga selama ini yang kita lakukan pemeriksaan kesehatan, terutama di tempat-tempat terjadinya banjir. Kami selalu siap membantu pengobatan bagi korban banjir di posko kesehatan,” ungkap dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir Bandang Agam Masa Tanggap Darurat Ditetapkan 15 Hari

Banjir Bandang Agam Masa Tanggap Darurat Ditetapkan 15 Hari

Regional
Tangkap Ikan di Perbatasan RI-Australia Tanpa Dokumen, 13 Warga Ditangkap

Tangkap Ikan di Perbatasan RI-Australia Tanpa Dokumen, 13 Warga Ditangkap

Regional
Serahkan Formulir Pendaftaran Bacabup, Mantan Wabup Banyumas Berharap Dapat Rekomendasi PDI-P

Serahkan Formulir Pendaftaran Bacabup, Mantan Wabup Banyumas Berharap Dapat Rekomendasi PDI-P

Regional
Caleg Terpilih DPRD Dompu Dilaporkan atas Dugaan Ijazah Palsu

Caleg Terpilih DPRD Dompu Dilaporkan atas Dugaan Ijazah Palsu

Regional
Penumpang Kapal Feri Ceburkan Diri ke Laut, Diduga Depresi 

Penumpang Kapal Feri Ceburkan Diri ke Laut, Diduga Depresi 

Regional
Dilepas Ribuan Orang, Masa Jabatan Wali Kota Padang Berakhir Hari Ini

Dilepas Ribuan Orang, Masa Jabatan Wali Kota Padang Berakhir Hari Ini

Regional
Bayi Berusia 5 Hari Dibunuh dan Jasadnya Dibuang ke Kebun Sawit di Kampar, Riau

Bayi Berusia 5 Hari Dibunuh dan Jasadnya Dibuang ke Kebun Sawit di Kampar, Riau

Regional
2 Pasangan Calon Independen Mendaftar untuk Pilkada Lhokseumawe

2 Pasangan Calon Independen Mendaftar untuk Pilkada Lhokseumawe

Regional
Pria di Sumsel Tewas Saat Nonton Organ Tunggal, Diduga 'Overdosis' Ekstasi

Pria di Sumsel Tewas Saat Nonton Organ Tunggal, Diduga "Overdosis" Ekstasi

Regional
Bus AKAP Masuk Jurang Sedalam 50 Meter di Lampung

Bus AKAP Masuk Jurang Sedalam 50 Meter di Lampung

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Pilkada Kota Semarang 2024 Dipastikan Tanpa Calon Independen

Pilkada Kota Semarang 2024 Dipastikan Tanpa Calon Independen

Regional
Cerita Ace, Berawal dari Pramuka Kini Jadi Koordinator Tagana Jateng

Cerita Ace, Berawal dari Pramuka Kini Jadi Koordinator Tagana Jateng

Regional
Banjir Lahar di Sumbar, Basarnas: Korban Tewas 43 Orang

Banjir Lahar di Sumbar, Basarnas: Korban Tewas 43 Orang

Regional
Mengantuk, Pelajar Bonceng Tiga di Magelang Nyungsep di Sungai Pabelan, Dirawat di RSUD Muntilan

Mengantuk, Pelajar Bonceng Tiga di Magelang Nyungsep di Sungai Pabelan, Dirawat di RSUD Muntilan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com