Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panwaslih Aceh Usut Dugaan Penggelembungan Suara Calon DPD RI

Kompas.com - 13/03/2024, 11:57 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Sumber Antara

BANDA ACEH, KOMPAS.com - Panitia Pengawas Pemilihan Provinsi Aceh mengusut dugaan penggelembungan suara pada pemilihan calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI untuk Daerah Pemilihan Kabupaten Pidie.

Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Humas Panwaslih Provinsi Aceh, Maitanur di Banda Aceh, Rabu (13/3/2024) memberikan penjelasannya.

Dia mengatakan, pengusutan itu merupakan tindak lanjut dari laporan sejumlah calon anggota DPD RI tentang dugaan penggelembungan suara di Kabupaten Pidie.

"Kami mengusut dan memproses laporan tentang dugaan penggelembungan suara tersebut."

"Setelah laporan kami terima, kami akan melakukan kajian hukum bersama unsur penegakan hukum terpadu atau Gakkumdu," kata dia.

Baca juga: Anak Ratu Atut Lolos ke DPD RI dengan 1 Juta Suara

Menurut dia, berdasarkan kajian hukum tersebut, selanjutnya Gakkumdu akan menentukan laporan dugaan penggelembungan suara tersebut masuk ranah pidana atau tidak.

Apabila ada unsur pidana maka akan dilakukan penyelidikan.

Maitanur menyebut, Panwaslih sudah mengecek data-data dugaan penggelembungan suara yang disampaikan para saksi pelapor serta menyesuaikannya dengan form C hasil atau hasil rekapitulasi penghitungan suara di tingkat tempat pemungutan suara.

"Hasil pengecekan, hampir 95 persen ada penggelembungan suara. Dugaan penggelembungan suara dilakukan dengan menggeser suara calon ke calon yang lain. Pergeseran berkisar 70 ribu hingga 100 ribu suara," kata dia.

Maitanur menyebut, Panwaslih dalam rapat pleno meminta KIP Provinsi Aceh untuk melakukan pencocokan ulang suara berdasar form C hasil. Hasil pencocokan tersebut ada perbedaan data suara mencolok terhadap calon tertentu.

"Dan suara calon anggota DPD yang sempat digeser ke calon lainnya sudah diperbaiki."

Baca juga: Hasil Pileg DPD RI Jatim, 2 Petahana Kembali ke Senayan, Eks Ketua KPK Tumbang

"Pergeseran suara tersebut tidak hanya satu calon ke calon lainnya, tetapi ada beberapa dan ini akan kami telusuri lebih lanjut," kata Maitanur.

Sebelumnya, sejumlah calon anggota DPD RI melaporkan dugaan penggelembungan suara untuk calon nomor urut 27 di Daerah Pemilihan Kabupaten Pidie ke Panwaslih Aceh.

Calon anggota DPD RI yang melapor adalah Azhari Cage, M. Fadhil Rahmi, Akhyar Kamil, Rahmat Maulizar, Nazar Apache, Razi Aulia, Nazir Adam, dan Darwati A. Gani.

Calon anggota DPD RI nomor urut 27 sesuai keputusan KIP Aceh atas nama Sayed Muhammad Muliady.

"Kami laporkan tentang penggelembungan suara ke calon DPD nomor urut 27 yang signifikan. Kami duga terjadi hampir di semua kecamatan di Pidie," kata Azhari Cage.

Baca juga: Tuding Hasil Rekapitulasi Suara Hilang, Calon DPD RI dari Aceh Mengamuk

Berdasarkan data dihimpun, suara calon DPD RI nomor urut 27 yang ditetapkan Kabupaten Pidie sebanyak 119.341 suara.

Namun, setelah perbaikan dalam rapat pleno KIP Aceh, perolehan suara nomor urut 27 di Kabupaten Pidie menjadi 23.355 suara.

Sedangkan perolehan suara calon nomor urut 27 di seluruh Aceh sebanyak 86.434 suara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Regional
2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

Regional
2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

Regional
Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Regional
Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Regional
Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Regional
Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Regional
Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy 'Turun Gunung' pada 17 Mei 2024

Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy "Turun Gunung" pada 17 Mei 2024

Regional
Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Regional
Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Regional
Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit

Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit

Regional
Kecelakaan Beruntun di Depan KIW Semarang, Satu Pengendara Tewas

Kecelakaan Beruntun di Depan KIW Semarang, Satu Pengendara Tewas

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Keterlibatan Anak Bupati Solok Selatan Diselidiki

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Keterlibatan Anak Bupati Solok Selatan Diselidiki

Regional
Tersangka Pembunuh Waria di Sukabumi Ditangkap di Bus Menuju Bogor

Tersangka Pembunuh Waria di Sukabumi Ditangkap di Bus Menuju Bogor

Regional
Banjir Rob Menyulap Hamparan Sawah di Pesisir Demak Menjadi Lautan

Banjir Rob Menyulap Hamparan Sawah di Pesisir Demak Menjadi Lautan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com