Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramadhan, Perajin Beduk di Banyumas Kebanjiran Pesanan

Kompas.com - 13/03/2024, 11:04 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

BANYUMAS, KOMPAS.com - Sejumlah perajin beduk di Desa Keniten, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, kebanjiran pesanan.

Pesanan tersebut mulai meningkat sejak menjelang memasuki bulan Ramadhan, beberapa waktu lalu.

Menurut salah satu perajin beduk, Ahmad Yusuf, jumlah pesanan beduk meningkat dibanding pada hari-hari biasa. Setiap bulan, ia rata-rata mampu membuat 6 sampai 10 beduk berbagai ukuran.

Baca juga: Lebih Meriah, Pemkot Semarang Hadirkan Beduk Raksasa pada Tradisi Dugderan 2024

"Alhamdulillah banyak, sebelum Ramadhan mulai banyak yang pesan. Sebelun Ramadhan kemarin sudah membuat 30 beduk," kata Yusuf kepada wartawan, Rabu (13/3/2014).

Pesanan itu, kata Yusuf, datang dari berbagai daerah di di Pulau Jawa, bahkan hingga Kalimantan dan Sumatera.

Saat ini Yusuf masih terus memproduksi beduk untuk memenuhi permintaan menjelang lebaran nanti. Ia juga menambah karyawan agar target terpenuhi.

"Dilembur terus, karyawan yang tadinya empat orang ditambah jadi enam orang karena banyak pesanan," ujar Yusuf.

Lebih lanjut Yusuf mengatakan, harga beduk buatannya bervariasi, tergantung ukurannya. Untuk ukuran kecil dibanderol Rp 3,5 juta dan ukuran yang paling besar bisa mencapai Rp 40 juta.

"Harganya bervariasi tergantung ukuran, mulai Rp 3,5 juta sampai yang besar dengan harga Rp 40-50 juta," jelas Yusuf.

Adapun bahan yang digunakan untuk kerangka beduk terbuat dari kayu-kayu pilihan. Sedangkan untuk kulitnya menggunakan kulit sapi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Regional
Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Regional
Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pengguna Knalpot Brong

Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pengguna Knalpot Brong

Regional
Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Regional
Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Regional
BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

Regional
Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Regional
2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

Regional
2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

Regional
Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Regional
Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Regional
Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Regional
Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Regional
Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy 'Turun Gunung' pada 17 Mei 2024

Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy "Turun Gunung" pada 17 Mei 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com