KILAS DAERAH

Kilas Daerah Semarang

Lebih Meriah, Pemkot Semarang Hadirkan Beduk Raksasa pada Tradisi Dugderan 2024

Kompas.com - 29/02/2024, 19:13 WIB
Ikhsan Fatkhurrohman Dahlan,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Wali Kota (Walkot) Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, beduk raksasa dan gunungan ganjel rel akan memeriahkan tradisi Dugderan, perayaan menyambut Ramadhan di Kota Semarang pada 2024.

Ia menambahkan, jika prosesi Dugderan akan dilaksanakan dua hari sebelum bulan puasa. Sebelum pelaksanaan prosesi Dugderan, akan diselenggarakan pula Pasar Dugderan yang dimulai pada 28 Februari 2024.

"Rencananya Pasar Dugderan akan berlangsung pada 28 Februari 2024 ini. Saya lagi menata dan merapatkan layout-nya," ujar perempuan yang akrab disapa Mbak Ita di Balai Kota Semarang, Selasa (27/2/2024).

Layout untuk Pasar Dugderan sendiri telah disusun dan disampaikan kepada para pedagang yang hendak memeriahkan.

Baca juga: Beras SPHP Sering Habis di Pasar, Pemkot Semarang Minta Warga Tidak Panik

"Saya sudah mengundang seluruh (partisipan) yang akan melakukan kegiatan biar tahu. Sehingga semua pihak harus mendapatkan lokasi yang terbaik dan strategis," imbuh Mbak Ita lewat siaran persnya, Kamis (29/2/2024).

Untuk prosesi halaqah, ia berharap dapat ditata lebih bagus dan tertib, sehingga Dugderan dapat menjadi tontonan tahunan.

"Apalagi akan ada penyerahan roti ganjel rel. Saya ingin di tengah lapangan, ada beduk yang gede. Ini menunjukkan kekayaan budaya Kota Semarang yang harus dilestarikan," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang Wing Wiyarso Poespojoedho menyebut Dugderan sebagai prosesi tahunan yang menjadi kearifan lokal setempat. Disbudpar juga akan mengemas Dugderan dengan lebih baik lagi pada 2024.

Baca juga: Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 29 Februari 2024, dan Besok: Berawan Sepanjang Hari

"Kami akan kemas lebih oke lagi. Insya Allah untuk penyerahan dan pembacaan suhuf halaqah, kami akan coba ubah setting-nya. Kami akan pamerkan pemukulan beduk dengan beduk raksasa," jelasnya.

Wing mengungkapkan jika gunungan ganjel rel besar akan diletakkan di dekat beduk dan empat gunungan rel kecil di tiap sisi alun-alun. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk memecah keramaian.

"Sehingga, masyarakat tidak perlu saling berdesakan. Prosesi suhuf halaqah rombongan wali kota akan lebih oke lagi," ucapnya.

Wing juga menambahkan bahwa tradisi Dugderan ini akan semakin meriah dengan adanya kirab budaya dan lomba berkudo. Rute kirab akan dimulai dari Balai Kota Semarang menuju Masjid Agung Semarang. Sedangkan, lomba berkudo akan diikuti oleh 16 kecamatan.

Baca juga: Dukung Rapat Pleno Rekapitulasi Hasil Pemilu, Pemkot Semarang Siap Jaga Kesehatan Petugas

"Walaupun tahun ini baru 16 peserta, mereka akan ikut kirab dan dinilai. Didukung komunitas lain seperti Sam Poo Kong, Tay Kak Sie, Tosan Aji, dan lain-lain," ujar Wing.

Baca tentang

Terkini Lainnya

4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

Regional
Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Regional
Aksi 'Koboi' Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Aksi "Koboi" Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Regional
Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Regional
Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Regional
Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Regional
Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Regional
Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Penjelasan BMKG Soal Gempa Garut M 6,5, Guncangan Terasa hingga Jakarta dan Jawa Timur

Penjelasan BMKG Soal Gempa Garut M 6,5, Guncangan Terasa hingga Jakarta dan Jawa Timur

Regional
Gempa Garut M 6,5 Terasa sampai Kota Serang Banten

Gempa Garut M 6,5 Terasa sampai Kota Serang Banten

Regional
Gempa M 6,5 Guncang Garut, Terasa sampai Jakarta

Gempa M 6,5 Guncang Garut, Terasa sampai Jakarta

Regional
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com