KOMPAS.com - Pasangan muda-mudi asal Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Ikmal Fitriananda dan Sundari Ramadhani, melangsungkan pernikahan di Grand Mutiara Ballroom Kota Kupang.
Uniknya, dalam pernikahan itu mahar yang digunakan adalah saham.
"Keduanya menikah pada 10 Februari 2024 lalu," kata Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia NTT, Adevi Sabath, kepada Kompas.com, Rabu (6/3/2024) pagi.
Baca juga: Viral Pasangan Menikah dengan Mahar Saham, Berikut Kisah Maskawin Unik Lainnya
Adevi menyebut, Ikmal dan Sundari bersepakat menjadikan saham SIDO yang merupakan bukti kepemilikan perusahaan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk sebagai mas kawin pernikahannya.
Saham yang digunakan itu lanjut Adevi, berjumlah 27.500 lembar serta menggunakan jasa PT Phintraco Sekuritas.
Adevi mengaku, dia dan tim ikut berbahagia atas pernikahan kedua mempelai dan keputusan keduanya menggunakan saham sebagai mahar pernikahan.
“Kami berharap, tindakan baik saudara Ikmal dan saudari Sundari dapat menginspirasi pasangan muda lainnya di NTT yang sejak dini mempersiapkan pernikahan dan rumah tangga dengan cara yang baik dimulai dengan berinvestasi," kata dia.
Baca juga: Beras 50 Kg Dijadikan Mahar, Irwan: Saya Ingin Pernikahan Berkesan
Menurutnya, saham sebagai mahar pernikahan sangat relevan di era saat ini.
Saham lanjut dia, juga merupakan surat berharga atau aset bernilai tinggi dan dapat dijadikan instrumen investasi.
Adapun saham SIDO merupakan saham syariah yang masuk dalam daftar Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia.
"Saham SIDO juga telah mengalami kenaikan ratusan persen sejak IPO pada 2013," ujar Adevi.
Dia mengatakan, sejak 2019, Kantor Perwakilan BEI NTT terus berupaya mengedukasi masyarakat untuk mengenal produk-produk investasi di pasar modal.
Baca juga: Cerita Irwan Nikahi Kekasih dengan Mahar 50 Kilogram Beras: Saya Tanam, Rawat dan Berikan ke Istri
Salah satu produk yang memiliki Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 dan diatur oleh POJK yaitu Saham.
"Per 31 Desember 2024, telah tercatat 79.026 Investor Pasar Modal dari NTT yang berinvestasi pada saham, obligasi, reksadana, dan produk pasar modal lainnya," kata Adevi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.