PURBALINGGA, KOMPAS.com – Sebelum tercetus gagasan “makan siang gratis”, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah sudah lebih dulu menginisiasi program kesejahteraan masyarakat bertajuk “Rantang Berkah”.
Program Rantang Berkah adalah pemberian makan gratis setiap hari kepada lansia sebatang kara di Purbalingga.
Program yang berjalan sejak tahun 2019 menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) kabupaten.
Baca juga: Sebelum ‘Makan Siang Gratis’, di Purbalingga Sudah Ada Program ‘Rantang Berkah’
Pada tahun 2023, sedikitnya ada 510 lansia yang terdaftar sebagai penerima Rantang Berkah. Mereka secara rutin mendapat kiriman makanan dari UMKM katering lokal yang menjadi mitra pemerintah kabupaten.
“Total anggaran untuk program ‘Rantang Berkah’ bagi 510 lansia sebatang kara sebesar Rp 2,3 miliar dari APBD Kabupaten,” kata Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Purbalingga, Eni Sosiatman merinci, anggaran rantang berkah untuk setiap penerima manfaat adalah Rp 12.355 per hari, dipotong pajak.
Dengan anggaran tersebut, setiap hari para lansia di Purbalingga dapat menikmati menu makan gratis berupa nasi, sayur, protein nabati dan hewani, lengkap dengan buah potong.
“Variasi menunya berganti setiap hari, tapi komposisi gizinya sudah ditentukan sesuai standar Kementerian Sosial,” terangnya.
Selain Rantang Berkah, untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, Dyah juga menginisiasi bantuan beras dan ikan lele untuk warga kurang mampu.
“Di tahun ini kami anggarkan bantuan beras dan lele sebanyak 16.368 paket senilai Rp. 1,07 miliar,” tambahnya.
Dengan beragam program kesejahteraan daerah itu, angka kemiskinan di Purbalingga terus menurun dari tahun ke tahun.
Pada 2021, angka kemiskinan di Purbalingga menyentuh angka 16,24 persen dan turun menjadi 15,30 persen di tahun 2022, kemudian turun lagi menjadi 14,99 persen di tahun 2023.
Tak hanya bantuan makanan, presentase kemiskinan dapat turun karena sederet program kesejahteraan lain, seperti santunan kematian untuk keluarga tidak mampu, santunan bagi 5000 anak yatim piatu, hingga Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada petani tembakau dan buruh pabrik rokok.
Baca juga: Anggaran Makan Siang Gratis Rp 15.000 Per Anak, Gibran: Nanti Didiskusikan Lagi
“Bantuan-bantuan sosial tersebut difokuskan untuk benar-benar membantu masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinan,” imbuh Dyah.
Untuk menyediakan hunian layak, bupati juga menggalakan program Rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) sebanyak 2.495 unit dengan total anggaran Rp 41,114 miliar.
“Kegiatan tersebut, selain melalui anggaran pemerintah juga berkolaborasi dengan Baznas, PMI, Dana Desa dan Corporate Social Responsibility (CSR),” imbuhnya.
Selain itu, pemkab berupaya keras untuk meningkatkan capaian akses air minum layak dengan program pembangunan Sarana Penyediaan Air Minum (SPAM) dan Hibah Air Minum Pedesaan. Total anggaran yang dikucurkan sebanyak Rp 15,582 miliar untuk 3.046 sambungan rumah di 41 desa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.