Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Remaja Penjual Piscok di Palembang, Disuruh Onani dan Direkam, Pemilik Kedai Minta Maaf

Kompas.com - 01/03/2024, 16:49 WIB
Aji YK Putra,
Reni Susanti

Tim Redaksi


PALEMBANG, KOMPAS.com - Potongan video seorang remaja penjual pisang coklat (Piscok) disuruh untuk onani dan diimingi uang Rp 250.000 viral di media sosial (Medsos) setelah diupload akun instagram @pastiberita.

Dalam rekaman tersebut, remaja D (12) sedang duduk sembari memainkan telepon seluler. Perekam kemudian meminta remaja itu untuk memasukkan tangannya ke dalam celana. untuk melakukan onani dengan imbalan uang.

Masukke nian tangan kau tu, kalau dari luar manoke hidup. Masukke nian. (Tangannya masukan ke celana, kalau di luar tidak hidup. Masukan saja,” ujar perekam.

Baca juga: Samsudin Jadi Tersangka Kasus Video Viral Tukar Pasangan

Perekam lagi-lagi meminta remaja tersebut melakukan onani secara cepat.

Ngebutke nian cubo,ngebutke nian cak mesin jahit. (Dikebutkan saja sekalian, seperti mesin jahit,” cetus perekam.

Setelah video itu viral, kejadian diketahui berlangsung di salah satu teman makan di Jalan Balap Sepeda, Kelurahan Lorok Pakjo, Kecamatan IB I Palembang, Selasa (27/2/2024) malam. Para netizen pun mengecam tindakan tersebut.

Baca juga: Soal Video Viral 3 Penghuni Rutan Kabanjahe Pesta Sabu, Karutan: Sudah Ditangani

Usai viral, Dedek (27)perekam video sekaligus pemilik kedai makanan memberikan klarifikasi. Ia mengaku bahwa aksi tersebut hanya sebatas bercanda.

D bahkan telah ia anggap sebagai adik sendiri karena sering berjualan piscok di kedai makanan miliknya. Selain itu, ia membantah bahwa sudah mengimingi uang kepada korban untuk melakukan onani.

“Sebetulnya dia lagi main hp dan nonton game, tangannya masuk ke dalam celana, jadi kami guyoni seperti mau coli. Waktu dibilang bukan berhenti tapi malah menggoyangkan bajunya,” tutur Dedek.

Atas video tersebut, Dedek meminta maaf kepada keluarga D. Ia tak bermaksud merusak remaja tersebut.

“Kalau uang sebenarnya itu hanya lucu-lucuan. Atas nama pribadi saya meminta maaf kepada seluruh lapisan masyarakat. Saya juga sudah menandatangani surat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatan seperti itu lagi,” ungkap dia.

Selain itu, Dedek mengaku sudah mendatangi keluarga D dan meminta maaf atas kejadian tersebut. Mereka pun sepakat dan menandatangani surat perjanjian.

“Semua yang terjadi atas kesalahan dan kekhilafan kami, akan kami terima semua. Namun, setelah kami jelaskan kalau hanya bercanda, mereka mau menerima permintaan maaf kami,” imbuhnya.

Terpisah, Kepala UPTD Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan Anak (PPPA) Palembang, Alkala ikut angkat bicara atas kejadian tersebut karena dapat memengaruhi psikis korban yang masih di bawah umur.

"Tindakan tersebut sudah melanggar norma agama dan etika lingkungan serta tidak mendidik, terlebih dilakukan terhadap anak-anak," tegas Alka.

Alka mengungkapkan, mereka akan menurunkan tim psikolog untuk melakukan pendampingan terhadap korban.

“Iya kami akan memberikan pendampingan," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dimassa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dimassa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com