Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum ‘Makan Siang Gratis’, di Purbalingga Sudah Ada Program ‘Rantang Berkah’

Kompas.com - 01/03/2024, 11:27 WIB
Iqbal Fahmi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

PURBALINGGA, KOMPAS.com - Jauh sebelum tercetus gagasan “makan siang gratis”, Kabupaten Purbalingga sudah lebih dulu menginisiasi program kesejahteraan masyarakat bertajuk “Rantang Berkah”.

Program Rantang Berkah adalah pemberian makanan rutin setiap hari kepada lansia sebatang kara di Purbalingga.

Program ini sudah berjalan sejak tahun 2019 menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) kabupaten.

Pada tahun 2023, sedikitnya ada 510 lansia yang terdaftar sebagai penerima Rantang Berkah.

Baca juga: Pasang Tiang Kabel Internet, Seorang Pekerja di Purbalingga Tewas, 4 Lainnya Kritis

 

Mereka secara rutin mendapat kiriman makanan dari UMKM katering lokal yang menjadi mitra pemerintah kabupaten.

“Total anggaran untuk program ‘Rantang Berkah’ bagi 510 lansia sebatang kara sebesar Rp 2,3 miliar dari APBD Kabupaten,” kata Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi.

Dyah berharap, program Rantang Berkah tidak hanya dipikul oleh pemerintah kabupaten, namun juga didukung oleh pemerintah desa melalui dana desa (DD).

Selain Rantang Berkah, untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, Dyah juga menginisiasi bantuan beras dan ikan lele untuk warga kurang mampu.

“Di tahun ini kami anggarkan bantuan beras dan lele sebanyak 16.368 paket senilai Rp 1,07 miliar,” tambah Diah.

Dengan beragam program kesejahteraan daerah itu, angka kemiskinan di Purbalingga terus menurun dari tahun ke tahun.

Pada 2021, angka kemiskinan di Purbalingga menyentuh angka 16,24 persen dan turun menjadi 15,30 persen di tahun 2022, kemudian turun lagi menjadi 14,99 persen di tahun 2023.

Tak hanya bantuan makanan, prosentase kemiskinan dapat turun karena sederet program kesejahteraan lain, seperti santunan kematian untuk keluarga tidak mampu, santunan bagi 5.000 anak yatim piatu, hingga Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada petani tembakau dan buruh pabrik rokok.

Baca juga: 1 Linmas di Purbalingga Meninggal dan 2 Petugas KPPS Pingsan saat Bertugas

“Bantuan-bantuan sosial tersebut difokuskan untuk benar-benar membantu masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinan,” imbuh Dyah.

Untuk menyediakan hunian layak, bupati juga menggalakan program Rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) sebanyak 2.495 unit dengan total anggaran Rp 41,114 miliar.

“Kegiatan tersebut, selain melalui anggaran pemerintah juga berkolaborasi dengan Baznas, PMI, dana desa dan corporate social responsibility (CSR),” imbuh dia.

Selain itu, pemkab berupaya keras untuk meningkatkan capaian akses air minum layak dengan program pembangunan Sarana Penyediaan Air Minum (SPAM) dan Hibah Air Minum Pedesaan.

Total anggaran yang dikucurkan sebanyak Rp 15,582 miliar untuk 3.046 sambungan rumah di 41 desa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Regional
Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Regional
Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com