Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Selidiki Pemburu Liar yang Jerat Kaki Anak Gajah di Way Kambas

Kompas.com - 29/02/2024, 14:01 WIB
Tri Purna Jaya,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com- Kepolisian Resor (Polres) Lampung Timur menyelidiki kasus terjeratnya kaki anak gajah liar di hutan Way Kambas.

Anak gajah liar berusia 1 tahun itu ditemukan dalam kondisi kaki terlilit jerat baja (sling) di Resor Susukan Baru, Taman Nasional Way Kambas (TNWK) pada Sabtu (24/2/2024).

Wakapolres Lampung Timur Komisaris Polisi (Kompol) Sugandhi Satria Nugraha mendapat laporan pada Selasa (27/2/2024) dari petugas TNWK.

"Petugas TNWK melaporkan tentang anak gajah liar yang diduga terkena jerat pemburu liar di dalam kawasan," kata Sugandhi saat dihubungi, Kamis (29/2/2024) siang.

Baca juga: Mengungkap Fakta Konflik Gajah dan Manusia di Jambi Berujung Amuk Massa

Dalam laporan itu disebutkan, gajah liar itu ditemukan dalam kondisi terluka di kaki kiri depan.

"Ditemukan juga adanya kawat sling baja yang sudah melilit hingga ke daging. Dugaan sementara dilakukan oleh pemburu liar," katanya.

Setelah mendapatkan laporan itu, anggota Satreskrim Polres Lampung Timur mendatangi lokasi dimana anak gajah itu ditemukan.

"Sudah kita lakukan olah TKP (tempat kejadian perkara) di lokasi itu," kata Sugandhi.

Dia menambahkan, hingga kini pihaknya masih mendalami penyelidikan dengan memeriksa saksi-saksi untuk mengejar pelaku perburuan liar itu.

Diketahui, seekor anak gajah liar ditemukan terlilit jerat sling (kawat) baja di hutan TNWK. Diduga jerat tersebut dipasang pemburu liar.

Baca juga: Amukan Gajah di Kebun Sawit, Dibalas Aksi Anarkis Warga

Humas TNWK Sukatmoko membenarkan adanya temuan anak gajah liar tersebut pada Sabtu (24/2/2024) kemarin.

Awalnya ada seorang warga yang melihat seekor anak gajah berjalan pincang sendirian di tepian hutan.

Dari pemeriksaan tim medis, diduga kawat itu telah melilit kaki gajah itu selama dua sampai empat minggu. Kaki yang terlilit kawat tampak telah terluka cukup dalam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Regional
431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

Regional
Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Regional
Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Regional
Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Regional
Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Regional
Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Regional
Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Regional
Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam 'Paper Bag' di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam "Paper Bag" di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Regional
Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Regional
Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Regional
2 Kali Jadi Wakil, Ita Daftar Bakal Calon Wali Kota Semarang lewat PDI-P

2 Kali Jadi Wakil, Ita Daftar Bakal Calon Wali Kota Semarang lewat PDI-P

Regional
Seorang Calon Jemaah Haji Mataram Batal Berangkat karena Hamil 2 Bulan

Seorang Calon Jemaah Haji Mataram Batal Berangkat karena Hamil 2 Bulan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com