Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beras SPHP Sering Habis di Pasar, Pemkot Semarang Minta Warga Tidak Panik

Kompas.com - 29/02/2024, 06:55 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) meminta masyakarat tak perlu panik saat harga beras premium mahal.

Kepala Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan, Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang, Suherminati mengatakan, stok beras program Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) masih aman.

"Tak perlu panik jelang Ramadan," jelasnya saat dikonfirmasi, Rabu (28/2/2024).

Baca juga: Harga Beras Di Wakatobi Melonjak, Rp 850 Ribu per Karung

Dia meyakini, stok beras SPHP dapat memenuhi kebutuhan masyarakat saat ramadan hingga Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah mendatang.

"Ramadan kali ini harga beras SPHP bisa dijangkau dengan HET Rp 54.500 per 5 kilogram, dengan per kilogram Rp 10.900," ujarnya.

Pasokan beras di Kota Semarang juga dapat dilihat dengan adanya Gerakan Pasar Murah lewat Program Pasar Pangan Rakyat Murah dan Aman (Pak Rahman).

"Program telah terselenggara di 25 titik selama Januari 2024," imbuh Suherminati.

Lewat jaringan distribusi Lumbung Pangan Kota Semarang (Lumpang Semar), pihaknya juga akan menggelar 25 titik Gerakan Pasar Murah di Kota Semarang pada awal April mendatang.

"Kami menunjuk Lumpang Semar sebagai pelaksana operasi pasar yang merupakan jejaring distribusi pangan mitra kami yang akan menyalurkan beras-beras SPHP," kata dia.

Beras SPHP sering habis

Salah seorang pedagang di Pasar Peterongan, Ninik (54) mengatakan, beras SPHP saat ini menjadi buruan warga sejak beras premium harganya naik.

"Enggak sampai 1 jam, ludes [habis] karena murah," jelasnya saat ditemui di tokonya.

Padahal, lanjutnya, stok beras SPHP dari beras Bulog kuotanya masih sama sekitar kilogram setiap sepekan.

"Jadi sekalinya datang (beras SPHP) langsung diburu pedagang," ujar dia.

Hal itu membuat seolah-olah beras SPHP di pasar tradisional dan modern di Kota Semarang terkesan langka, karena habis ludes dalam sehari.

"Katanya sih begitu (tambahan stok beras). Tapi nyatanya belum sampai hari ini," ungkap Ninik.

Baca juga: Harga Beras di Sumbawa Barat 19.000 Per Kilogram, Pemda Bakal Gelar Operasi Pasar 

Hal yang sama juga disampaikan oleh Isti Jani, Ketua Paguyuban Pasar Peterongan. Oleh sebab itu, pihaknya telah mengusulkan tambahan kuota beras SPHP kepada Bulog Jateng.

"Kalau SPHP kan, per 5 kilogram kita jualnya Rp 55.000. Tapi kalau premium, kita dapatnya sudah mahal, Rp 81.000," bebernya.

Untuk itu, beras premium yang paling murah dia jual Rp 85.000 perkilogram. Dia dan pedagang di Pasar Peterongan juga sudah minta tambahan kuota beras SPHP tapi belum ada tindaklanjut.

"Makanya sekalinya SPHP dateng, langsung diburu. Sehingga kita minta tambahan kuota," ujar Isti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Video Viral Pajero Dipasangi Senapan Mesin di Kap, Polisi Pastikan Benda Itu Mainan

Video Viral Pajero Dipasangi Senapan Mesin di Kap, Polisi Pastikan Benda Itu Mainan

Regional
Kronologi Penangkapan WNA Bangladesh yang Selundupkan 5 WN Asing ke Australia lewat NTT

Kronologi Penangkapan WNA Bangladesh yang Selundupkan 5 WN Asing ke Australia lewat NTT

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Kepala BPBD Siak Ditahan karena Korupsi Dana Bencana Rp 1,1 M

Kepala BPBD Siak Ditahan karena Korupsi Dana Bencana Rp 1,1 M

Regional
Penyelundupan Puluhan Botol Miras dan Ratusan Kosmetik Ilegal Asal Malaysia Dibongkar

Penyelundupan Puluhan Botol Miras dan Ratusan Kosmetik Ilegal Asal Malaysia Dibongkar

Regional
Oknum Dosen di Palopo Dipecat karena Diduga Lecehkan Mahasiswi

Oknum Dosen di Palopo Dipecat karena Diduga Lecehkan Mahasiswi

Regional
Sakau, Penumpang 'Speedboat' dari Malaysia Diamankan, Ditemukan 142 Gram Sabu

Sakau, Penumpang "Speedboat" dari Malaysia Diamankan, Ditemukan 142 Gram Sabu

Regional
TNI AL Tangkap Penumpang 'Speedboat' dari Malaysia Saat Sakau

TNI AL Tangkap Penumpang "Speedboat" dari Malaysia Saat Sakau

Regional
Kakak Kelas Diduga Setrika Dada Juniornya di Semarang Diduga karena Masalah Salaman

Kakak Kelas Diduga Setrika Dada Juniornya di Semarang Diduga karena Masalah Salaman

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Regional
[POPULER REGIONAL] Soal Dugaan BAP 8 Pembunuh Vina Dirubah | Bobby Sentil Anggota Dishub Medan

[POPULER REGIONAL] Soal Dugaan BAP 8 Pembunuh Vina Dirubah | Bobby Sentil Anggota Dishub Medan

Regional
Tak Ada Petahana, PKB Optimistis Gus Yusuf Bisa Menang Pilkada Jateng

Tak Ada Petahana, PKB Optimistis Gus Yusuf Bisa Menang Pilkada Jateng

Regional
Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Api Solo, 25 Warga Mengungsi

Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Api Solo, 25 Warga Mengungsi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com