Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Jantung Usai Kawal Pemilu di Dompu, Iptu Arif Meninggal

Kompas.com - 25/02/2024, 17:43 WIB
Junaidin,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com - Duka kini tengah menyelimuti keluarga besar Kepolisian Resor (Polres) Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Salah seorang perwiranya, Iptu Arif Syarifuddin, gugur saat pengamanan tahapan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Arif Syarifuddin merupakan Kapolsek Dompu Kota. Dia mengembuskan napas terakhirnya sebelum tiba di rumah sakit pada Minggu (25/2/2024) sekitar pukul 6.30 Wita.

Baca juga: Pantau Pemilu Susulan Demak di Tengah Banjir, Komnas HAM: Menyedihkan

"Sampai di IGD dalam keadaan henti napas dan henti jantung, pupil sudah midriasi total," kata Kasi Humas RSUD Dompu, Iradat saat dikonfirmasi, Minggu.

Iradat menjelaskan, setelah tiba di rumah sakit tim medis langsung memberikan pertolongan dengan resusitasi jantung paru (RJP) dan pemasangan oksigen.

Tim medis juga sempat memberikan obat pacu jantung, namun jantung dan pernapasan pasien tidak kembali hingga dinyatakan meninggal dunia.

Baca juga: Penyelenggara Pemilu di Nganjuk Didesak Diskualifikasi Caleg Golkar yang Gelembungkan Suara

"Setelah dilakukan EKG untuk melihat aktivitas listrik jantung hasilnya flat. Pasien kemudian dinyatakan meninggal dunia di hadapan keluarga," ujarnya.

Dari serangkaian pemeriksaan yang dilakukan tim medis, pasien diduga meninggal karena mengalami serangan jantung.

Kondisi tersebut bisa terjadi karena faktor kelelahan fisik dan psikis. Apalagi almarhum diketahui akhir-akhir ini sibuk melakukan pengamanan Pemilu 2024.

"Bisa jadi serangan jantung (heart attack). Mungkin karena capek secara fisik dan psikis mengawal Pemilu," jelasnya.

Kepergian Arif Syarifuddin disebut cukup mengejutkan. Pasalnya, pada Sabtu (24/2/2024) malam almarhum masih melaksanakan tugas pengamanan rapat pleno hasil Pemilu 2024 di Kantor Camat Dompu.

Hal tersebut diungkap Ketua Pengawas Kecamatan (Panwascam) Dompu, Azwar pada Kompas.com, Minggu (25/2/2024).

Azwar mengaku syok mendengar kabar meninggalnya Arif Syarifuddin, sebab malam sebelum kejadian mereka duduk bersama mengawal pleno hasil Pemilu 2024.

"Tadi malam saya duduk bersama almarhum di Kantor Camat. Kondisinya masih sehat dan kuat," ungkapnya.

Menurutnya, Arif Syarifuddin adalah sosok anggota polisi yang bertanggung jawab. Selama bersama mengawal Pemilu 2024, almarhum tidak pernah mengabaikan tugasnya, bahkan ia turun langsung mengawal pendistribusian logistik ke desa-desa.

Almarhum juga dikenal sigap dalam merespons setiap persoalan yang dihadapi penyelenggara Pemilu di lapangan.

"Ketika di demo masyarakat beliau cepat hadir dan ikut menenangkan massa. Almarhum adalah sosok yang baik dan disiplin dalam tugas," kata Azwar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengenal Festival Rimpu Mantika, Upaya Pelestarian Kekayaan Budaya Bima

Mengenal Festival Rimpu Mantika, Upaya Pelestarian Kekayaan Budaya Bima

Regional
Terekam CCTV, Begini Detik-detik Penembakan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto

Terekam CCTV, Begini Detik-detik Penembakan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto

Regional
Longsor Terjang Lebong Bengkulu, Jalur Lintas Putus, Satu Mobil Masuk Jurang

Longsor Terjang Lebong Bengkulu, Jalur Lintas Putus, Satu Mobil Masuk Jurang

Regional
Dikira Ikan, Pemancing di Kalsel Malah Temukan Mayat yang Tersangkut Mata Kail

Dikira Ikan, Pemancing di Kalsel Malah Temukan Mayat yang Tersangkut Mata Kail

Regional
Geger Penemuan Mayat Pria di Bogor, Tergeletak di Trotoar Dekat Simpang Sentul

Geger Penemuan Mayat Pria di Bogor, Tergeletak di Trotoar Dekat Simpang Sentul

Regional
Kronologi Penembakan di Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Diduga Tolak Bayar Parkir

Kronologi Penembakan di Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Diduga Tolak Bayar Parkir

Regional
Perkosa Siswi SMP, Pria 19 Tahun di Buru Selatan Ditangkap

Perkosa Siswi SMP, Pria 19 Tahun di Buru Selatan Ditangkap

Regional
Kepala Bayi Terpisah Saat Persalinan, Polresta Banjarmasin Bentuk Tim Penyelidikan

Kepala Bayi Terpisah Saat Persalinan, Polresta Banjarmasin Bentuk Tim Penyelidikan

Regional
Tim SAR Gabungan Cari 1 Korban Tertimbun Longsor di Buntao Toraja Utara

Tim SAR Gabungan Cari 1 Korban Tertimbun Longsor di Buntao Toraja Utara

Regional
Pj Gubernur Sumsel: Perempuan Pilar Utama dalam Membangun Keluarga dan Negara

Pj Gubernur Sumsel: Perempuan Pilar Utama dalam Membangun Keluarga dan Negara

Regional
Bangun Sarang Burung Walet di Belakang Gedung, Kantor Desa di Pulau Sebatik Ini Dapat Kas Rp 2 juta Sekali Panen

Bangun Sarang Burung Walet di Belakang Gedung, Kantor Desa di Pulau Sebatik Ini Dapat Kas Rp 2 juta Sekali Panen

Regional
Juru Parkir Hotel di Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung

Juru Parkir Hotel di Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung

Regional
WNA yang Aniaya Sopir Taksi di Bali Tertangkap Saat Hendak Kabur ke Australia

WNA yang Aniaya Sopir Taksi di Bali Tertangkap Saat Hendak Kabur ke Australia

Regional
25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting

25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com