YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Muhammadiyah luncurkan kalender hijriyah global yang diharapkan dapat menjadi acuan penentuan awal puasa dan Idul Fitri.
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Syamsul Anwar menjelaskan, dalam pembuatan kalender hijriyah global ini memerlukan waktu lama. Tak hanya dalam pembuatan tetapi juga sosialisasi kepada masyarakat.
"Jadi kita ya selalu melakukan upaya sosialisasi, kalender masehi kan baru 3 abad (diakui)," ujarnya, Rabu (21/4/2024).
Baca juga: Muhammadiyah: Awal Puasa 11 Maret 2024, Lebaran 10 April 2024
Syamsul menambahkan, kalender ini akan digunakan pada tahun hijriyah yang akan datang tepatnya pada tahun 1946 hijriyah.
"Memang tidak mudah, kita tidak bisa membayangkan berapa abad lagi diterima. tetapi dengan media komunikasi lancar pada abad ini tentu kita berharap penerimana lebih cepat," tuturnya.
"Kita hidup di dunia global tetapi penanggalan masih lokal," ucap dia.
Ia menjelaskan, perbedaan kalender global dapat menunjukkan satu hari satu tanggal di seluruh dunia. Sedangkan kalender saat ini menunjukkan satu hari satu tanggal di wilayah Indonesia.
"Jadi kalender global ini di Islam terutama difungsikan untuk masalah keagamaan menentukan puasa dan lebaran," beber dia.
Menurut dia, peradaban yang lama, Islam telah hadir selama 14 abad, namun tak kunjung memiliki kalender unikatif.
"Oleh sebab itu, perlu diupayakan kalender terpadu untuk umat Islam di seantero dunia. Salah satu tujuan dari penerapan Kalender Hijriyah Global Tunggal ini adalah sebagai solusi untuk peristiwa hari Arafah dan hari-hari besar," ucap dia.
Baca juga: Kapan Puasa Ramadhan 2024? Ini Menurut Muhammadiyah dan Kemenag
Sementara Hamim Ilyas Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah menambahkan, PP Muhammadiyah menggelar Munas Tarjih di Pekalongan, Jawa Tengah pada 23-25 Februari 2024 besok.
Tiga hal besar dibahas, salah satunya Kalender Hijriyah Global Tunggal yang akan diterbitkan Muhammadiyah.
"Dipilihnya pekalongan karena sebagai lokasi bersejarah berdirinya Majelis Tarjih dan Tajdid pada tahun 1927 sebagai hasil dari Kongres Muhammadiyah ke-16," imbuhnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.