Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

11 Hari Kebakaran Sumur Minyak Ilegal di Jambi Belum Berhasil Dipadamkan

Kompas.com - 21/02/2024, 07:29 WIB
Suwandi,
Reni Susanti

Tim Redaksi

JAMBI, KOMPAS.com - Ledakan sumur minyak ilegal yang memicu kebakaran sudah 11 hari belum berhasil dipadamkan. Semburan minyak dan gas tanpa henti membuat api terus menyala.

Akibat insiden kebakaran sumur minyak ilegal di Desa Jebak, Kecamatan Muara Tembesi, Kabupaten Batanghari, Jambi, taman hutan raya (Tahura) Sultan Thaha Saefuddin seluas 10 hektar turut terbakar.

Ledakan sumur minyak ilegal yang memicu kebakaran terjadi pada Sabtu (10/2/2024) dan menewaskan seorang pekerja. Hingga Rabu (21/2/2024), api belum berhasil dipadamkan.

Baca juga: Ditangkap, Tersangka Kasus Terbakarnya Sumur Minyak Ilegal Batanghari

Kejadian kebakaran serupa juga pernah terjadi pada 26 Oktober 2021. Api baru bisa dipadamkan setelah lebih dari dua pekan.

"Api sampai sekarang masih hidup. Kita sudah berkoordinasi dengan Pertamina untuk memadamkan api," kata Kapolres Batanghari, AKBP Bambang Purwanto, kepada wartawan di Mapolda Jambi, Selasa (20/2/2024).

Baca juga: Sumur Minyak Ilegal di Hutan Lindung Jambi Meledak, 1 Orang Tewas

Ia mengatakan, pihak kepolisian dan Pertamina kini sedang berusaha memadamkan api. Menurut dia, dengan keterlibatan Pertamina dalam pemadaman, kemungkinan besar api akan segera padam.

"Kita sedang berusaha di lapangan untuk memadamkan api. Anggota personel dan Pertamina masih di lokasi kebakaran," kata Kapolres.

Atas kejadian kebakaran sumur minyak ilegal tersebut, pihak kepolisan terus melakukan pengembangan penyelidikan.

Pihak kepolisian telah menetapkan seorang tersangka lagi bernama Alex Candra atas kebakaran di lokasi pertambangan minyak ilegal tersebut.

Sebelumnya polisi juga sudah menetapkan tiga orang tersangka, yakni DE (30) sudah meninggal dunia. Dua lainnya, DH (31) dan ER (22).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

WN Bangladesh Ditangkap karena Selundupkan Orang dari NTT ke Australia, Tawarkan Jasa lewat TikTok

WN Bangladesh Ditangkap karena Selundupkan Orang dari NTT ke Australia, Tawarkan Jasa lewat TikTok

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Sosok Ayah di Empat Lawang yang Banting Bayinya hingga Tewas, Masih Berusia 18 Tahun, Sering Aniaya Istri

Sosok Ayah di Empat Lawang yang Banting Bayinya hingga Tewas, Masih Berusia 18 Tahun, Sering Aniaya Istri

Regional
Jadi Korban Banjir Sumbar, Ritawati: Saya Terus Memimpikan Suami yang Hilang

Jadi Korban Banjir Sumbar, Ritawati: Saya Terus Memimpikan Suami yang Hilang

Regional
Penampungannya Jadi Venue PON, Pengungsi Rohingya Dipindah dari Banda Aceh

Penampungannya Jadi Venue PON, Pengungsi Rohingya Dipindah dari Banda Aceh

Regional
Ada Perayaan Waisak 2024, Jam Kunjungan Wisata Candi Borobudur Berubah

Ada Perayaan Waisak 2024, Jam Kunjungan Wisata Candi Borobudur Berubah

Regional
Diduga Jadi Tempat Prostitusi, Belasan Warung Remang-remang di Brebes Disegel Warga

Diduga Jadi Tempat Prostitusi, Belasan Warung Remang-remang di Brebes Disegel Warga

Regional
Kala Prajurit Kopassus Dilantik Tanpa Didampingi Keluarga Usai Jalani Pendidikan di Nusakambangan

Kala Prajurit Kopassus Dilantik Tanpa Didampingi Keluarga Usai Jalani Pendidikan di Nusakambangan

Regional
Usai Santap Makanan Pengajian, Puluhan Warga di Brebes Keracunan Massal

Usai Santap Makanan Pengajian, Puluhan Warga di Brebes Keracunan Massal

Regional
Berkunjung ke Aceh, Menpora Diminta Tambah Anggaran PON Rp 531 Miliar

Berkunjung ke Aceh, Menpora Diminta Tambah Anggaran PON Rp 531 Miliar

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Regional
Tak seperti Pemilu, Peminat PPK dan PPS di Pilkada Menurun

Tak seperti Pemilu, Peminat PPK dan PPS di Pilkada Menurun

Regional
Mengenal Megathrust dan Hubungannya dengan Potensi Gempa dan Tsunami di Indonesia

Mengenal Megathrust dan Hubungannya dengan Potensi Gempa dan Tsunami di Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com