BANGKA, KOMPAS.com - Ribuan bibit pohon mangrove ditanam di sepanjang Pantai Batu Tunggal, Bangka, Kepulauan Bangka Belitung.
Program penghijauan dalam rangkaian ulang tahun Basarnas ke-52 itu diharapkan mampu memulihkan kondisi lingkungan yang kritis karena abrasi dan tambang.
"Bersama-sama kita bisa menjaga keberlangsungan hidup lingkungan dan ekosistem pantai," kata Kepala Kantor SAR Pangkalpinang I Made Oka Astawa seusai kegiatan, Selasa (20/2/2024).
Baca juga: Mahasiswa Unja Pakai Buah Mangrove Api-api Jadi Bahan Brownies
Oka menuturkan, pantai Batu Tunggal dipilih karena kondisinya semakin kritis. Pantai dengan bentangan pasir yang luas itu sedang dikembangkan sebagai objek wisata dan wilayah tangkapan ikan.
"Penanaman mangrove menjadi salah satu kegiatan yang sangat penting dalam upaya pelestarian lingkungan."
"Mangrove adalah tanaman yang tumbuh di kawasan pantai dan berfungsi sebagai benteng alami yang melindungi pantai dari erosi dan tsunami, serta tempat berlindung bagi berbagai jenis hewan laut," ujar Oka.
Baca juga: Rehabilitasi Hutan dan Mangrove Capai 185.010 Hektare pada 2023
Dia menyayangkan, kawasan mangrove di Indonesia termasuk juga di Bangka Belitung semakin menyusut akibat perkembangan industri.
Dalam kegiatan itu, berbagai perwakilan instansi serta para relawan turut melakukan penanaman mangrove.
"Semoga hutan bakau yang ada di pesisir pantai dapat kembali lestari menjadi tempat berkembang biak ikan, udang dan kepiting," ujar Oka.
Oka menilai, penanaman mangrove bukanlah sesuatu yang sulit dilakukan, bahkan sebaliknya, penanaman mangrove adalah aksi nyata yang mudah dilakukan dan bermanfaat bagi lingkungan.
Baca juga: Manfaat Hutan Mangrove Secara Ekonomis
"Dengan hanya mengambil waktu beberapa jam saja, anda sudah bisa berkontribusi dalam pelestarian lingkungan," ucap Oka.
Sementara itu, Penjabat Bupati Bangka M Haris mengatakan, penanaman mangrove terus digiatkan untuk pelestarian lingkungan dan perekonomian masyarakat nelayan.
"Ini program yang terus berlanjut di wilayah pesisir Bangka, sebagai warisan untuk anak cucu kelak. Lingkungan yang masih terjaga keasriannya adalah sumber kehidupan," kata Haris.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.