SEMARANG, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah mencatat setidaknya 1.754 hektar areal persawahan di Demak terendam banjir.
Luasan itu belum termasuk lahan sawah yang terdampak banjir di Grobogan.
Padahal Demak dan Grobogan diketahui merupakan sentra produksi beras di Jawa Tengah.
Terendamnya ribuan hektar areal persawahan di Demak dan Grobogan tersebut menjadi kekhawatiran bagi Bulog Jateng terutama terkait dengan produksi beras.
"Demak dan Grobogan itu termasuk sentra prduksi di Jateng bagian timur utara. Jadi selama ini presentasinya cukup besar dari dua kabupaten itu untuk pengadaan di Bulog," ungkap Pimpinan Perum Bulog Jateng, Akhmad Kholisun saat ditemui di kantornya, Senin (19/2/2024).
Baca juga: Banjir di Jalur Pantura Demak-Kudus Mulai Surut, Truk dan Bus Kucing-kucingan dengan Polisi
Banjir di Demak dan Grobogan imbuhnya tentu berpengaruh pada pasokan beras. Terlebih pihaknya juga menyerap hasil panen petani lokal sebagai stok Bulog sebagai bagian dari Public Services Obligation (PSO).
Kendati demikian, saat ini belum terdampak secara langsung lantaran masa panen belum tiba.
"Tetapi nantinya apabila banjir ini mempengaruhi tanaman padi, produksinya berkurang, tentu nanti akan mempengaruhi produksi dan penyerapan Bulog," kata dia.
Baca juga: Saat Harga Beras di Pasaran Masih Tinggi...
Kendati belum mengetahui pasti total lahan pertanian yang terkena banjir, pihaknya berharap sebagian lahan masih bertahan dan tidak menimbulkan gagal panen.
"Ke depan mudah-mudahan masih bertahan meski ada kejadian banjir, kalau toh nanti ada pengurangan, mudah-mudahan tidak terlalu siginifikan," lanjutnya.
Hal ini menjadi perhatian mengingat harga beras belakangan ini melonjak di pasaran. Diduga karena masa panen raya baru tiba pada April mendatang.
Baca juga: Cerita Pedagang Pasar Kartasura soal Mahalnya Harga Beras, Naik sejak Awal 2024
Untuk mengatasi lonjakan, pihaknya mencoba melakukan pengendalian harga beras dengan dua program.
Pertama, penyaluran bantuan pangan gratis langsung ke masyarakat akan terus berlangsung.
Kedua, penyaluran beras stabilisasi pasokan harga pasar (SPHP) dari Bulog akan digelontorkan ke pedagang beras di pasar tradisional dan modern.
Baca juga: Saat Puan Borong Beras Pedagang di Kartasura dan Dibagikan kepada Warga...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.