Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjuangan Hamidah demi Mencoblos, Jalan Kaki 5 Km dari Malaysia ke TPS Sebatik

Kompas.com - 14/02/2024, 19:08 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com - Hamidah (46), terlihat bersemangat setelah menggunakan hak pilihnya di TPS 07, Desa Aji Kuning, Pulau Sebatik, Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara). 

Hamidah yang sudah 20 tahun tinggal dan bekerja sebagai buruh perkebunan kelapa sawit di Malaysia, datang bersama suami, anak menantu dan saudaranya.

Demi mencoblos, Hamidah rela berjalan kaki melewati jalan setapak di tengah perkebunan kelapa sawit.

Ia baru bisa sampai di Pulau Sebatik, setelah berjalan sepanjang 5 Km atau lebih 2 jam menyusuri jalanan kecil yang becek saat hujan.

Baca juga: Kisah Pasutri Tunanetra Diantar Ketua RT ke TPS yang Jauh dari Rumah

"Kita warga Indonesia, harus ikut pemilu," ujarnya, Rabu (14/2/2024).

Dia mengaku sudah biasa berjalan kaki ke Sebatik meski terkadang naik sepeda motor. 

"Kami biasa ke Sebatik dengan berjalan kaki atau naik motor berboncengan. Biasanya kalau bahan dapur habis atau ada kebutuhan mendesak,’’ tutur Hamidah.

Hamidah berharap suaranya bisa mewujudkan harapannya dan mimpi keluarganya yakni memiliki Presiden yang bisa mensejahterakan rakyatnya.

Hamidah menuturkan, hidup di Kampung Pisak Pisak, Malaysia, bukan hal mudah. Setiap hari, mereka hanya berpikir kerja agar mendapat banyak uang.

Mereka tidak mendapatkan bantuan sosial (bansos) layaknya WNI kurang mampu pada umumnya.

"Kami ingin memiliki Presiden yang mampu mensejahterakan rakyatnya,"tegasnya.

Hamidah dan keluarga kecilnya, merupakan satu contoh WNI yang bermukim lama di wilayah perbatasan RI - Malaysia. Nama nama mereka didata saat coklit Pemilu.

Ketua RT 07 Desa Aji Kuning, Sunardin menuturkan, ada 23 KK dengan 42 jiwa yang terdata sebagai warganya.

"Sebenarnya mereka tidak tinggal menetap, hanya kerjanya saja di sana,"kata Sunardin.

Para WNI tersebut, tak pernah absen mencoblos. Meski jarak menuju Sebatik dari Perkampungan Pisak Pisak ditempuh dengan waktu lebih 2 jam.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pj Bupati Lombok Barat Imbau Warga Tak Sebarkan Video Penyerangan

Pj Bupati Lombok Barat Imbau Warga Tak Sebarkan Video Penyerangan

Regional
Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Regional
Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Regional
431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

Regional
Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Regional
Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Regional
Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Regional
Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Regional
Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Regional
Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Regional
Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam 'Paper Bag' di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam "Paper Bag" di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Regional
Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Regional
Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com