KOMPAS.com – Panitia pemungutan suara wilayah Manggarai Timur mesti berjuang keras mendistribusikan logistik Pemilu 2024. Bahkan, mereka harus mempertaruhkan nyawa demi menyukseskan pesta demokrasi lima tahunan tersebut.
Bagaimana tidak, para petugas pemilu tersebut harus menyeberangi Sungai Waemokel yang terletak antara Desa Rana Mbata dengan Desa Gunung Baru, Kecamatan Kota Komba Utara, Kabupaten Manggarai Timur, NTT.
Kisah perjuangan petugas mengantarkan logistik pemilu untuk pemilihan presiden-wakil presiden, anggota DPD, DPR RI, DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur dan DPRD Kabupaten Kabupaten Manggarai Timur, terjadi pada Senin (12/2/2024).
Baca juga: Hindari Habitat Harimau, Distribusi Logistik Pemilu ke TPS Terjauh di Lampung Gunakan Jalur Laut
Mereka harus menyeberangi sungai besar tersebut sehingga logistik pemilu sampai ke wilayah pelosok Manggarai Timur.
“Saya bersama anggota panitia pemungutan kecamatan (PPK) Kecamatan Kota Komba Utara mengawal pendistribusian logistik pemilu dengan menyeberangi Sungai Besar Waemokel."
"Sungai Waemokel berada di antara Desa Rana Mbata dengan Desa Gunung Baru. Pendistribusian logistik pemilu dari arah Desa Rana Mbata menuju ke Desa Gunung Baru."
"Kami menyewa masyarakat untuk memikul logistik Pemilu dengan menyeberangi Sungai Waemokel."
"Sewa pendistribusian logistik dengan menyeberangi Sungai Waemokel sebesar Rp 250.000 per orang,” ujar Ketua PPK Kecamatan Kota Komba Utara, Lyria Heriyanto Virsiaman saat dihubungi Kompas.com melalui telepon seluler, Selasa, (13/2/2024).
Heriyanto mengisahkan, kondisi sungai belum banjir ketika mereka menyeberang meski cuaca hujan. Ada 25 warga yang memikul logistik pemilu.
“Puji Tuhan, pendistribusian logistik pemilu dengan menyeberangi Sungai Waemokel berjalan aman dan lancar."
"Dari Sungai Waemokel sampai di tempat penyimpanan logistik di Sekretariat PPS Desa Gunung Baru dipikul."
"Hari ini didistribusikan ke tempat KPPS. Di Desa Gunung Baru ada 4 tempat pemungutan suara (TPS),” jelasnya.
Heriyanto menjelaskan, belum ada jembatan permanen untuk menyeberangi Sungai Waemokel yang menghubungkan Desa Rana Mbata dan Desa Gunung Baru.
Dulu ada jembatan gantung terbuat dari bambu yang dibangun para misionaris Katolik. Tapi kini jembatan bambu gantung itu sudah ambruk.
“Kemarin saat pendistribusian dari Kantor KPU Manggarai Timur di Borong dalam cuaca hujan."