Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Bendera PPP dalam Kampanye Anies di Mataram NTB

Kompas.com - 06/02/2024, 19:18 WIB
Fitri Rachmawati,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Ribuan warga memadati kegiatan kampanye yang dihadiri calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan di lapangan Karang Pule, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (6/2/2024).

Selain bendera partai pengusung, yakni PKS, Partai Nasdem, PKB dan Partai Ummat, tampak pula bendera Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang dikibarkan peserta kampanye.

Padahal, PPP merupakan partai pengusung capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Baca juga: Anies: Jangan Ada yang Melanggar Etika supaya Tak Mencederai Pemilu

Terkait hal itu, Sekretaris DPW Nasdem NTB, Wahidjan mengaku terkejut dengan keberadaan bendera PPP di tengah massa kampanye Anies Baswedan.

"Itu isyarat bahwa koalisi Anies Baswedan-Cak Imin atau Amin ini juga didukung oleh PPP, terbukti dengan adanya bendera partai PPP. Saya tanyakan dan ternyata dia adalah caleg dari PPP Dapil Sekarbela. Dia pendukung Anies, dan tidak kita permasalahkan, justru semakin bagus," kata Wahidjan.

Baca juga: Kasus Penistaan Agama Komika Lampung di Kampanye Anies Segera Disidangkan

Ketua DPW PPP NTB, H. Muzihir yang dikonfirmasi terkait keberadaan bendera partai tersebut mengaku terkejut dan tidak mengetahuinya.

"Itu tidak diperbolehkan kalau dia orang PPP. Tapi saya tidak tahu, mungkin yang bersangkutan ambil di jalan, bisa saja itu, namanya masyarakat, di jalan dia ambil bendera yang ramai memang bendera di mana-mana, apalagi di Sekarbela di sana bendera PPP semua itu," katanya.

Muzihir juga mengatakan, kemungkinan ada masyarakat dari Sekarbela yang dekat dengan lapangan tempat Anies kampanye, kemudian mencabut bendera dan dibawa di kampanye Anies.

"Yang jelas dia mungkin bukan kader PPP, sepengetahuan saya secara struktur partai tidak ada kader yang mendukung Anies, tapi kalau simpatisan PPP, yang simpatik dengan Anies mungkin ada," katanya.

Muzihir kembali menegaskan dalam struktur partai, baik pusat, provinsi, kabupaten kota, kecamatan dan desa tidak ada yang mendukung capres-cawapres selain Ganjar-Mahfud.

"Kecuali saya melihat orangnya dan merupakan pengurus partai, apalagi caleg tidak boleh sama sekali. Kalau sampai caleg melakukan itu, harus keluar, tidak mungkin kita bisa lantik juga, akan ada pertimbangan khusus partai, masak dia mau lawan garis partai kan gitu," tegasnya.

Kampanye Anies

Pada kesempatan itu, Anies menyuarakan perubahan. Ia mengajak pendukungnya untuk menggandakan dukungan untuk Anies-Muhaimin.

"Pilihannya adalah tanggal 14 Februari besok. Rakyat Indonesia diberikan kesempatan, apakah akan meneruskan atau melakukan perubahan. Pilih mana? Artinya yang ada di sini, ini hanya satu lapangan, ini bukan seluruh penduduk NTB. Artinya kita harus menjangkau seluruh rakyat NTB. Apakah di sini siap menjangkau semua, waktu kita tinggal 8 hari lagi. Saya ingin mengajak pada semua, mari kita ajak semua yang kita kenal, untuk memilih," kata Anies.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Untidar Magelang Kini Jadi BLU, Rektor Klaim UKT Tak Naik

Untidar Magelang Kini Jadi BLU, Rektor Klaim UKT Tak Naik

Regional
Kisah Siswa SDN 104 Krui, Naik ke Bukit Cari Sinyal Belajar 'Online' Buat Ujian

Kisah Siswa SDN 104 Krui, Naik ke Bukit Cari Sinyal Belajar "Online" Buat Ujian

Regional
Kisruh Penerima KIP Kuliah di Undip Semarang, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Kisruh Penerima KIP Kuliah di Undip Semarang, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Regional
Korupsi BLT Covid-19, Mantan Kades di Tangerang Divonis 2,5 Tahun Penjara

Korupsi BLT Covid-19, Mantan Kades di Tangerang Divonis 2,5 Tahun Penjara

Regional
28 Calon TKI Ilegal yang Akan Berangkat ke Malaysia Diselamatkan di Pesisir Nunukan

28 Calon TKI Ilegal yang Akan Berangkat ke Malaysia Diselamatkan di Pesisir Nunukan

Regional
Santap Jamur Liar dari Pekarangan Rumah, Sekeluarga di Cilacap Keracunan

Santap Jamur Liar dari Pekarangan Rumah, Sekeluarga di Cilacap Keracunan

Regional
Jalan Rangkasbitung-Bogor Longsor, Kendaraan Roda Empat Dialihkan ke Jalur Alternatif

Jalan Rangkasbitung-Bogor Longsor, Kendaraan Roda Empat Dialihkan ke Jalur Alternatif

Regional
Calon Perseorangan Pilkada Sumbar 2024 Butuh 347.532 Dukungan

Calon Perseorangan Pilkada Sumbar 2024 Butuh 347.532 Dukungan

Regional
Ingin Diresmikan Jokowi, Pembangunan Bendungan Keureto Aceh Dikebut

Ingin Diresmikan Jokowi, Pembangunan Bendungan Keureto Aceh Dikebut

Regional
Rugikan Negara Rp 8,5 Miliar, Mantan Dirut PDAM Kabupaten Semarang Ditahan

Rugikan Negara Rp 8,5 Miliar, Mantan Dirut PDAM Kabupaten Semarang Ditahan

Regional
Kebakaran Kapal Wisata di Labuan Bajo Diduga akibat Korsleting di Ruang Mesin

Kebakaran Kapal Wisata di Labuan Bajo Diduga akibat Korsleting di Ruang Mesin

Regional
Segera Buka Penjaringan Bakal Cawalkot Solo, Gerindra Cari Sosok yang Bisa Lanjutkan Kerja Gibran

Segera Buka Penjaringan Bakal Cawalkot Solo, Gerindra Cari Sosok yang Bisa Lanjutkan Kerja Gibran

Regional
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Korban Dibunuh di Bandung, Pelaku Ditangkap di Palembang

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Korban Dibunuh di Bandung, Pelaku Ditangkap di Palembang

Regional
Kantor UPT Pembibitan Pertanian NTT Terbakar, 2 Bangunan dan 4 Mobil Hangus

Kantor UPT Pembibitan Pertanian NTT Terbakar, 2 Bangunan dan 4 Mobil Hangus

Regional
Dinyatakan Bersalah Jadi Sebab Banjir di Kota Serang, BBWSC3 Banding

Dinyatakan Bersalah Jadi Sebab Banjir di Kota Serang, BBWSC3 Banding

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com