Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Terbaru Hasil Investigasi DLHK Banten di PT Chandra Asri Pacific

Kompas.com - 01/02/2024, 16:23 WIB
Rasyid Ridho,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Banten mengaku belum dapat menyimpulkan soal pencemaran lingkungan dari dampak pembakaran gas di pabrik ethylene milik PT Chandra Asri Pacific, Cilegon.

“Untuk pencemaran lingkungannya sendiri belum dapat dibuktikan, karena masih menunggu hasil uji laboratorium dan kajian teknis lainnya, termasuk perhitungan jumlah hidrokarbon yang di-flaring,” kata Kepala DLHK Banten Wawan Gunawan di Serang, Kamis (1/2/2024).

Wawan menjelaskan, berdasarkan verifikasi lapangan yang dilakukan tim, terbukti telah terjadi flaring atau pembakaran.

Langkah tersebut dilakukan sebagai tindakan penyelamatan untuk mencegah keluarnya hidrokarbon akibat kebocoran pada pipa quench water di pabrik petrokimia tersebut.

Baca juga: Walhi Soroti Pembakaran Gas di Pabrik Kimia Cilegon

"Saat dilaksanakan verifikasi lapangan pada 23-24 Januari 2024, Chandra Asri telah menghentikan proses produksi di plant yang mengalami insiden yakni ethylene plant," ujar Wawan.

Dalam laporan hasil investigasi yang diperoleh Kompas.com, peristiwa pembakaran terjadi pada 20 Januari 2024 sekitar pukul 05.00 WIB.

Saat itu, situasi terjadi kedaruratan di dalam kegiatan operasional ethylene plant.

Dilaporkan pipa air pendingin atau quench water berdiameter 12 inch mengalami kebocoran, yang terdeteksi pukul 04.40 WIB pada hari tersebut.

Akibat kebocoran tersebut, kondisi operasional pabrik mengindikasikan terlewatnya batasan operasional yakni batas bawah dengan aliran atau flow quench water minimal di 500 ton per jam.

“Secara normal rata-rata aliran quench water itu kurang lebih 900 ton per jam," demikian bunyi kutipan dalam dokumen investigasi DLHK tersebut.

Sesuai dengan Standard Operational Procedure (SOP) dan analisa risiko bahaya yang dapat ditimbulkan, operasional pabrik kemudian dihentikan, yaitu pada unit ethylene plant.

Baca juga: Pabrik di Cilegon Masih Keluarkan Bau Menyengat karena Ada Alat Tak Berfungsi

Penghentian dilakukan pada pukul 05.15 WIB dengan manual mematikan menggunakan push button.

Proses menghentikan itu diklaim berjalan sesuai dengan prosedur yang dimiliki Chandra Asri yakni emergency procedure for ethylene plant.

Selanjutnya, Chandra Asri melakukan pelepasan jalur pipa yang bocor pada setelah shutdown.

"Potongan pipa tersebut telah dibawa oleh Polda Banten sebagai barang bukti."

"Pada saat dilaksanakan verifikasi lapangan oleh DLHK Banten, Chandra Asri telah melakukan pemasangan kembali pipa yang bocor tersebut," tulis laporan DLHK Banten.

DLHK Banten juga melakukan pengambilan sampel air pada outlet IPAL (instalasi pengelolaan air limbah).

Baca juga: Selidiki Bau Menyengat dari Chandra Asri Cilegon, Polisi Periksa 35 Saksi

Selain itu, tim juga melakukan pengambilan sampel udara di area pabrik yang terdekat dengan masyarakat atau disebut community consideration.

“Tidak ditemukan parameter yang melebihi baku mutu air berdasarkan PP Nomor 22 Tahun 2021," tulis dokumen investigasi tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Regional
Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Regional
Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Regional
Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Regional
5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Regional
Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Regional
Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Regional
Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Regional
Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Regional
Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Regional
Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com