Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aktivitas Gempa Guguran Gunung Lewotobi Cenderung Meningkat, Warga Harus Waspada Awan Panas

Kompas.com - 26/01/2024, 15:05 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Aktivitas gempa guguran Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) cenderung meningkat selama beberapa hari terakhir.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat pada Jumat (26/1/2024), hingga pukul 12.00 Wita, gunung tersebut mengalami 20 kali gempa guguran.

Kemudian, tiga kali gempa low frekuensi, satu kali embusan, enam kali tektonik jauh, tiga kali vulkanik dalam, satu kali vulkanik dangkal, dan lima kali fase banyak atau hybrid.

Baca juga: BPBD Flores Timur Sebut Stok Logistik untuk Pengungsi Erupsi Lewotobi Masih Aman

Sementara itu pada periode 16 Januari-22 Januari 2024, PVMBG mencatat, ada 227 kali gempa letusan atau erupsi, 40 kali gempa awan panas guguran, 480 kali gempa guguran.

Kemudian, 29 kali gempa harmonik, 3 kali gempa tremor non-harmonik, 844 kali gempa low frequency, 3 kali gempa vulkanik dangkal, 12 kali gempa vulkanik dalam, 2 kaki tektonik lokal, 2 kali tektonik jauh, tremor menerus dengan amplitudo 2.9 - 47.3 mm, dominan 47.3 mm.

Kepala PVMBG Hendra Gunawan mengungkapkan, pada periode ini menunjukkan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki mengalami penurunan aktivitas baik secara visual maupun kegempaan.

Aktivitas kegempaan yang didominasi gempa permukaan yang menandakan material dari dalam telah menuju lubang kawah dan beberapa sudah keluar dari kawah atau rekahan.

Jumlah gempa vulkanik dalam berkurang dari periode sebelumnya menunjukkan suplai magma dari dalam berkurang. Gempa embusan dan tinggi kolom asap juga mengalami penurunan.

Baca juga: 6.303 Korban Erupsi Gunung Lewotobi Masih Mengungsi

Namun hal berbeda ditunjukkan oleh gempa guguran yang cenderung mengalami peningkatan.

"Dengan meningkatnya gempa guguran dikhawatirkan potensi awan panas yang lebih besar masih bisa terjadi," ujar Hendra dalam keterangan tertulisnya, Jumat (26/1/2024).

Hendra mengimbau masyarakat sekitar maupun wisatawan tetap mematuhi rekomendasi yang ditetapkan PVMBG.

Warga tidak boleh melakukan aktivitas apa pun dalam radius 5 kilometer dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki dan sektoral 6 kilometer ke arah utara dan timur laut.

Masyarakat tetap tenang dan mengikuti arahan Pemda serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya.

Jika terjadi erupsi dan hujan abu, diimbau tetap berada di dalam rumah, dan apabila berada di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut, dan mata.

Baca juga: Gunung Lewotobi Alami 14 Kali Gempa Guguran Selama 6 Jam

Masyarakat di sekitar gunung pun harus mewaspadai potensi banjir lahar dingin pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.

Pemerintah daerah juga diharapkan senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur.

Dia juga menambahkan, hingga saat ini aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki masih berada di status level IV awas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Regional
Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Regional
Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Regional
4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

Regional
Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Regional
Aksi 'Koboi' Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Aksi "Koboi" Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Regional
Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Regional
Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Regional
Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Regional
Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Regional
Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com