Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluh Kesah Petani Jagung Sumbawa ke Mentan: Baru Ditanam, tapi Mati

Kompas.com - 25/01/2024, 18:48 WIB
Susi Gustiana,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SUMBAWA, KOMPAS.com- Siti Aminah Mawaddah (52), ketua Kelompok Tani Sahabat Bumi Desa Labuan Sumbawa, Kecamatan Labuan Badas, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) mengeluh di hadapan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman Kamis (25/1/2024).

Ia mengatakan hujan yang jarang turun membuat jagung yang baru ditanam pada akhir bulan Desember 2023 mati karena kekurangan air.

Baca juga: Mentan Ingin Kembalikan Kejayaan Ekspor Jagung Sumbawa dan Lombok

“Kami baru tanam jagung, Pak, tapi mati. Mohon berikan kami bantuan benih dan pupuk agar bisa menanam lagi,” kata Aminah, Kamis (25/1/2024).

Selain itu, Siti juga meminta pemerintah memberikan bantuan pupuk pada petani.

“Kami mau tanam jagung lagi, tapi pupuk kami kurang. Mohon bantu kami, Pak,” pinta Aminah.

Baca juga: Soal Food Estate, Mentan: Tolong Jangan Dijadikan Bahan Perdebatan

Senada dengan Siti, Makassau (56), ketua Kelompok Tani di Desa Lape mengeluhkan tidak adanya air dan pupuk subsidi yang masih kurang. Pasalnya, permintaan pupuk pada awal musim tanam ini meningkat tajam.

“Saya minta bantuan pupuk, Pak Menteri, karena jatah kami masih kurang,” kata Makasau.

Baca juga: Kementerian Pertanian Dapat Subsidi Rp 14 untuk Tingkatkan Produksi Jagung dan Padi

Menanggapi keluhan petani, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menyampaikan bahwa pertemuan kali ini dilakukan untuk menyerap aspirasi petani.

“Hari ini kami datang mendengar aspirasi dan keluhan Bapak Ibu,” kata Amran.

Menurut Amran, dirinya langsung datang ke Pulau Sumbawa untuk melihat langsung kondisi para petani yang terimbas mundurnya musim tanam akibat El Nino.

Ia ingin memastikan akselerasi tanam dilakukan melalui pemberian bantuan benih jagung dan pupuk subsidi kepada kelompok petani yang terkena dampak dari El Nino pada awal musim hujan ini.

Baca juga: Tanggapan Mentan soal Pernyataan Jokowi bahwa Presiden dan Menteri Boleh Kampanye

Amran menjelaskan bahwa saat ini Indonesia sedang dilanda El Nino terparah. Dampak pada petani sangat besar sehingga terjadi keterlambatan musim tanam baik padi, jagung, maupun palawija.

Amran menegaskan Kementerian Pertanian (Kementan) tidak hanya menggenjot produksi jagung, namun juga hingga penanganan panen dan pascapanen.

Kementan bersinergi dengan Bulog, kementerian lain, dan pihak swasta agar harga saat panen puncak tidak turun tapi menguntungkan petani.

Baca juga: Mahfud MD Sindir Food Estate: Menanam Singkong, Panennya Jagung

Di sisi lain, Amran menegaskan ketahanan pangan Indonesia tahun 2024 aman. Pasalnya, mulai Desember 2023 petani seluruh Indonesia telah mulai melakukan penanaman padi dan jagung dan didukung oleh kondisi hujan yang merata.

"Penanamam padi pada bulan Desember 2023 itu sebesar 1,5 juta hektar. Artinya apa? Tiga bulan ke depan aman. Dan penanaman ini pun aman dengan dukungan kebutuhan pupuk. Presiden Jokowi sudah tambah anggaran pupuk bersubsidi 2024 ini Rp 14 triliun, sehingga tak ada lagi kesulitan pupuk," ucapnya.

Perlu diketahui, Kabupaten Sumbawa memiliki potensi lahan pertanian dengan luas sawah 55.000 Ha, termasuk di dalamnya sub sektor peternakan dengan populasi sapi potong sebanyak 305.000 ekor dan kerbau 31.000 ekor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kenang Peran Jenderal Gatot Soebroto, Perjalanan Biksu Thudong 2024 Dimulai dari Semarang

Kenang Peran Jenderal Gatot Soebroto, Perjalanan Biksu Thudong 2024 Dimulai dari Semarang

Regional
Mengintip Teror Pelemparan Batu Argo Muria di Semarang...

Mengintip Teror Pelemparan Batu Argo Muria di Semarang...

Regional
'Traffic Light' Simpang Canguk Magelang Mati, Tidak Ada Polisi, Pengendara Ngeri

"Traffic Light" Simpang Canguk Magelang Mati, Tidak Ada Polisi, Pengendara Ngeri

Regional
Bupati Nunukan Tanggapi Dugaan Pelecehan Pemohon KTP oleh Oknum ASN Disdukcapil

Bupati Nunukan Tanggapi Dugaan Pelecehan Pemohon KTP oleh Oknum ASN Disdukcapil

Regional
Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati dari Jalur Perseorangan Serahkan Syarat Dokumen ke KPU Manggarai Timur NTT

Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati dari Jalur Perseorangan Serahkan Syarat Dokumen ke KPU Manggarai Timur NTT

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Sosok Anggota KKB Pembunuh Danramil Aradide, Sering Diberi Sembako oleh Korban

Sosok Anggota KKB Pembunuh Danramil Aradide, Sering Diberi Sembako oleh Korban

Regional
Tak Ada Cagub yang Maju lewat Jalur Perseorangan di Babel

Tak Ada Cagub yang Maju lewat Jalur Perseorangan di Babel

Regional
Dugaan Korupsi Dana Hibah Yayasan Mujahidin Pontianak, Pj Bupati Kubu Raya Diperiksa Jaksa

Dugaan Korupsi Dana Hibah Yayasan Mujahidin Pontianak, Pj Bupati Kubu Raya Diperiksa Jaksa

Regional
Korban Banjir Bandang Agam Bertambah Jadi 20 Orang

Korban Banjir Bandang Agam Bertambah Jadi 20 Orang

Regional
KPU Sikka Terima Pendaftaran dari 2 Pasangan Bakal Calon Independen

KPU Sikka Terima Pendaftaran dari 2 Pasangan Bakal Calon Independen

Regional
Banjir Bandang Agam, Masa Tanggap Darurat Ditetapkan 15 Hari

Banjir Bandang Agam, Masa Tanggap Darurat Ditetapkan 15 Hari

Regional
Tangkap Ikan di Perbatasan RI-Australia Tanpa Dokumen, 13 Warga Ditangkap

Tangkap Ikan di Perbatasan RI-Australia Tanpa Dokumen, 13 Warga Ditangkap

Regional
Serahkan Formulir Pendaftaran Bacabup, Mantan Wabup Banyumas Berharap Dapat Rekomendasi PDI-P

Serahkan Formulir Pendaftaran Bacabup, Mantan Wabup Banyumas Berharap Dapat Rekomendasi PDI-P

Regional
Caleg Terpilih DPRD Dompu Dilaporkan atas Dugaan Ijazah Palsu

Caleg Terpilih DPRD Dompu Dilaporkan atas Dugaan Ijazah Palsu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com