KOMPAS.com - Kebocoran gas klorin dari pabrik PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills - milik Grup Sinar Mas - di Karawang, Jawa Barat, telah terjadi lima kali berdasarkan catatan pemerintah daerah.
Namun, warga yang telah berulang kali keracunan mengatakan ini sudah belasan kali sehingga berharap pabrik ditutup. Pegiat lingkungan pun menuntut investigasi menyeluruh dan sanksi bagi perusahaan bila terbukti bersalah.
Sabtu (20/01), sekitar jam tujuh malam, Suryani melihat apa yang disebutnya "kabut putih" telah menyelimuti wilayah sekitar rumahnya di Dusun Cigempol di Desa Kutamekar, Kecamatan Ciampel, Karawang. Tercium pula bau menyengat seperti aroma cairan pemutih baju.
Baca juga: Soal Kebocoran Gas Klorin, Bupati Karawang Tunggu Hasil Uji Puslabfor
Ia tahu apa yang terjadi: ada kebocoran gas lagi. Ia segera berniat pergi, tapi terlambat.
"Mama, ininya sakit," kata Kaira, anaknya yang berusia tiga tahun, sambil menunjuk dada.
Suryani pun mulai merasakan dampaknya. Tenggorokannya perih, perutnya mual, napasnya sesak, dan kepalanya pusing.
"Saya juga kemarin sempat mau drop, cuma saya ngelihat anak, jadi dikuat-kuatin aja gitu. Takut kenapa-kenapa juga kan," kata Suryani, Selasa (23/01), sambil menemani Kaira dirawat di Rumah Sakit Rosela Karawang.
Wanita berusia 31 itu telah berulang kali terpapar gas klorin yang bocor dari pabrik PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills. Bahkan, beberapa tahun silam, ia pernah keracunan gas ketika sedang hamil empat bulan hingga menyebabkan posisi bayinya sungsang.
"Kata dokter kandungannya, itu karena kaget [bayinya]," ujar Suryani kepada wartawan di Karawang, Muhammad Azzam, yang melaporkan untuk BBC News Indonesia.
Baca juga: Mengintip Kasus Kebocoran Gas PT Pindo Deli di Karawang yang Terus Berulang...
Bupati Karawang Aep Syaepuloh mengatakan kebocoran gas telah terjadi lima kali. Namun menurut Ahmad Badena, suami Suryani, ini setidaknya sudah 11 kali.
"Sebenarnya sebulan sekali juga ada saja," kata Ahmad. "Cuma ya kecium menyengat aja, enggak sampai parah."
Menurut Camat Ciampel, Agus Sugiono, ada setidaknya 133 korban keracunan gas klorin di Karawang, dan 12 di antaranya masih dirawat hingga Senin siang (22/01).
PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills menyatakan siap bertanggung jawab, termasuk memastikan seluruh warga yang terdampak mendapatkan penanganan medis.
Namun, bagi Ahmad dan Suryani, itu saja tidak cukup.
"Penginnya [pabrik] ditutup, biar enggak kejadian kayak gini lagi," kata Suryani. "Kan sudah berapa kali ya. Kena lagi, kena lagi."
Baca juga: Keracunan Massal di Karawang, Warga Sempat Lihat Asap Putih Berbau Menyengat