PONTIANAK, KOMPAS.com - Agun Saufi (51), warga binaan kasus sodomi anak bawah umur kabur dari Lembaga Pemasyarakatan Pontianak.
Terpidana dengan masa hukuman 8 tahun ini melarikan diri lewat atap kamar mandi umum, pada Rabu (24/1/2024) antara pukul 09.00 WIB hingga 12.30 WIB.
Baca juga: 4 Napi Teroris Lapas Rajabasa Ucap Ikrar Setia pada NKRI
Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Kalbar, Hernowo mengatakan, Agun terakhir kali terlihat dalam kamera pengawas pada Rabu pukul 09.00 WIB.
“Setelah ada pengecekan apel pemindahan regu dari pagi ke siang, dia sudah tidak berada di kamar, kamarnya di C3,” kata Hernowo kepada wartawan, Kamis (25/1/2024).
Hernomo mengatakan, petugas menemukan satu lubang atap di kamar mandi Blok A. Sebelum menghilang, Agin diketahui menjenguk temannya yang sakit stroke di Blok A.
“Kemungkinan dia ini sering membersihkan tangan di blok itu, lalu tahu ada kamar mandi umum lewat situlah dia melarikan diri,“ ujar Hernowo.
Hernowo menjelaskan, Agun merupakan terpidana kasus perlindungan anak. Dia divonis penjara 8 tahun karena terbukti menyodomi bocah di bawah umur.
“Dia sempat ditahan di Rutan Mempawah, kemudian pindah ke Lapas Pontianak pada Oktober 2023,” ucap Hernowo.
Baca juga: Napi Lapas Bukit Tinggi Produksi Paving Block dari Plastik
Hernowo mengatakan, terpidana juga dinilai berkelakuan baik selama berada di Lapas Pontianak. Bahkan mau merawat temannya yang sakit stroke di dalam tahanan.
“Jika ditangkap kami akan diberikan sanksi, salah satunya adalah soal hak-hak yang tak akan diberikan,” tutup Hernowo.
Hernowo memastikan, pihaknya telah membentuk tim gabungan kepolisian untuk menangkap kembali terpidana tersebut.
“Kalapas Pontianak sudah bentuk tim pencarian. Kalapas Pontianak juga berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk melakukan pencarian,” kata Hernowo kepada wartawan, Kamis (25/1/2024).
Hernowo menjelaskan, saat ini tim masih bergerak di lapangan sesuai petunjuk-petunjuk yang telah dikantongi.
“Kami mencari di tempat yang sudah ada gambaran, baik informasi dari keluarganya atau dari temannya di dalam. Sampai hari ini belum ditemukan,” ungkap Hernowo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.