FLORES TIMUR, KOMPAS.com - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat ada 108 kali gempa letusan akibat erupsi gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Berdasarkan data Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, ratusan gempa letusan ini terjadi pada Selasa (16/1/2024).
"Pemantauan kegempaan menunjukkan pada tanggal 16 Januari 2024 pukul 00.00-24.00 Wita, ada 108 gempa letusan," ujar Kepala PVMBG Badan Geologi ESDM, Hendra Gunawan dalam keterangan tertulisnya, Rabu (16/1/2024).
Baca juga: Gunung Lewotobi Kembali Meletus dan Bergemuruh Malam Ini, Warga Panik
Pada pukul 20.58 Wita, teramati letusan dengan tinggi kolom erupsi mencapai 600 meter di atas puncak, berwarna putih hingga kelabu tebal condong ke arah utara dan timur laut.
Letusan ini disertai dengan guguran lava pijar ke arah barat daya dan barat sejauh 2 kilometer dari pusat erupsi.
PVMBG juga mencatat terjadi 13 kali gempa awan panas guguran, 92 kali gempa guguran, 172 kali gempa low frequency, 10 kali gempa tremor harmonik, dan satu kali gempa vulkanik dalam.
Baca juga: Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Jangan Mendekat di Radius 5 Km
Pada pukul 20.58 Wita hingga pukul 21.24 Wita, terekam gempa tremor dengan amplitudo maksimum 47 mm.
Berdasarkan pemantauan visual juga menunjukan terjadinya aliran lava ke arah timur laut sejauh 3 kilometer, 1,5 kilometer arah utara-timur laut, dan awan panas guguran sejauh 2 kilometer ke arah utara-timur laut.
Hendra menjelaskan, meningkatnya jumlah gempa low frequency secara signifikan menunjukkan pergerakan magma ke permukaan yang semakin intensif dalam waktu yang cukup singkat.
Diperkirakan akan meningkatkan volume lava di area kawah sehingga jarak luncur aliran lava maupun kejadian guguran dan awan panas akan meningkat.
Demikian juga adanya guguran lava ke arah baru yaitu barat daya-barat dengan jarak luncur 2 kilometer menunjukkan aliran lava pada saat ini dapat terjadi ke segala arah mengingat terjadinya pergerakan magma ke permukaan yang sangat intensif.
Selain itu, dengan munculnya gempa tremor harmonik, menunjukkan pembentukan gas dalam konduit magma semakin meningkat, dikhawatirkan akan meningkatkan ekplosivitas erupsi.
Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi secara menyeluruh terhadap data pantauan visual dan instrumental menunjukkan terjadinya peningkatan aktivitas visual dan kegempaan pada Gunung Lewotobi Laki-laki secara signifikan.
Oleh sebab itu, harus dilakukan perubahan jarak rekomendasi dalam status level IV awas.
PVMBG merekomendasikan agar warga sekitar, wisatawan tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius 5 kilometer dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki serta sektoral 6 kilometer pada arah utara-timur laut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.