Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Lewotobi Kembali Erupsi, Warga Panik Dengar Gemuruh Kuat

Kompas.com - 16/01/2024, 16:33 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan, Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali erupsi pada Selasa (16/1/2024) sore.

Erupsi terjadi pukul 16.30 Wita dengan tinggi kolom abu teramati lebih kurang 1.000 meter di atas puncak lebih kurang 2.584 meter di atas permukaan laut.

"Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga coklat dengan intensitas tebal condong ke arah utara dan timur laut," ujar Petugas Pos Pemantau Gunung Api Lewotobi Laki-laki, Bobyson Lamenepa, Selasa sore.

Baca juga: 3.227 Pengungsi Lewotobi Terserang Sejumlah Penyakit, Mayoritas ISPA

Ia menjelaskan, erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47 mm dan durasi sementara ini lebih kurang 1 menit 44 detik.

Sejumlah warga di lereng gunung setinggi 1584 meter dari permukaan laut (mdpl) itu pun panik lantaran mendengar suara gemuruh kuat.

"Gemuruhnya besar sekali, kami takut terjadi ledakan besar. Setiap hari kami dengar gemuruh," ujar Wilfridus (28) warga Desa Hokeng Jaya.

Wilfridus menuturkan, sejak 1 Januari 2024, ratusan warga di desa itu telah mengungsi ke sejumlah kamp pengungsian dan rumah penduduk.

Meski begitu, mereka yang memiliki ternak peliharaan seperti kambing dan babi terpaksa harus bolak balik rumah.

"Kalau tidak seperti itu tidak ada yang kasih makan ternak. Mau bagaimana lagi, perasaan cemas pasti selalu ada," ucapnya.

Baca juga: KPU Flores Timur Siapkan Sejumlah Opsi untuk Pemilih Korban Erupsi Lewotobi

PVMBG mengimbau warga sekitar tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius 4 kilometer dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki dan sektoral 5 kilometer ke arah barat laut, utara dan timur laut.

Masyarakat juga diminta tenang dan mengikuti arahan Pemda serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya.

Jika terjadi erupsi dan hujan abu, diimbau untuk tetap berada di dalam rumah. Apabila berada di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut, dan mata.

Masyarakat di sekitar juga diharapkan mewaspadai potensi banjir lahar dingin pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mobil Angkutan Terguling di Tanjakan Maluku Tengah, 1 Orang Tewas

Mobil Angkutan Terguling di Tanjakan Maluku Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Regional
Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Regional
Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Regional
Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Regional
Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Regional
Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Regional
Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Regional
4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

Regional
Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Regional
Aksi 'Koboi' Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Aksi "Koboi" Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Regional
Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Regional
Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Regional
Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com