KOMPAS.com - Sebuah rumah di Dusun B Tuakewiti, Desa Dulipali, Kecamatan Ile Bura, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) terendam banjir lahar dingin Gunung Lewotobi Laki-laki.
Banjir terjadi setelah area 1.584 meter dari permukaan laut (mdpl) dilanda hujan lebat sejak Senin (15/1/2024) sore.
Pemilik rumah, Yohanes Pama Bukan (60) menuturkan, Selasa (16/1) pagi sekitar pukul 08.30 Wita, ia bersama istri kembali dari kamp pengungsian di Desa Konga, Kecamatan Titehena untuk mengecek keadaan rumah.
Baca juga: Terdampak Abu Vulkanik Gunung Lewotobi, Bandara Wunopito Lewoleba Ditutup
Setibanya di rumah, Yohanes kaget karena lantai rumah, dapur, dan kamar tidur dipenuhi lumpur.
"Waktu saya masuk ke rumah semua penuh dengan lumpur. Tingginya sekitar 30 centimeter," ujar Yohanes saat ditemui Kompas.com di Lokasi, Selasa (16/1/2024).
Demikian juga dengan tanaman jagung berusia sebulan yang di samping dan belakang rumahnya rusak diterjang banjir lahar dingin.
Yohanes dan keluarga hanya bisa pasrah, apalagi mereka harus kembali ke kamp pengungsian sementara waktu.
"Pasrah saja, mau bagaimana lagi. Saya dan keluarga harus kembali ke lokasi pengungsian dulu. Kami di sini zona merah," pungkasnya.
Banjir lahar dingin Lewotobi juga mengalir deras di bantaran sungai Waiwuring, Desa Nawakote, Kecamatan Wulanggitang. Bahkan meluap hingga badan jalan.
Baca juga: Antisipasi Lahar dan Awan Panas Lewotobi, Warga 2 Desa Dievakuasi
Akibatnya akses jalan menghubungkan beberapa desa di pantai selatan Wulanggitang terhambat.
Sebelumnya Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status gunung api Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) dari level III siaga ke level IV awas pada Selasa (9/1/2024) pukul 23.00 Wita.
Warga diimbau tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius 4 kilometer dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki dan sektoral 5 kilometer ke arah barat laut-utara dan timur laut.
Selain itu, warga pun harus mewaspadai potensi banjir lahar dingin pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.