KILAS DAERAH

Kilas Daerah Semarang

Bertemu Mbak Ita, Para Bumil Sampaikan Syukur Dapat Makanan Tambahan dari Pemkot Semarang

Kompas.com - 16/01/2024, 19:25 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Senyum merekah dari bibir Elvina (27) warga Kecamatan Candisari saat bertemu Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu dalam kegiatan pemberian makanan bergizi (PMB) untuk ibu hamil (bumil) dan bayi bawah lima tahun (balita) berat badan kurang di Hotel Aruss, Kota Semarang, Selasa (16/1/2024). 

Elvina merupakan salah satu ibu hamil kurang energi kronis (KEK) dan anemia yang mendapat intervensi pemberian makanan tambahan (PMT) dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Tengah (Jateng).

Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang sendiri telah menjalin kerja sama dengan PHRI untuk meluncurkan program Cegah Stunting Bersama Pengusaha di Kota Semarang (Cempaka).

Cempaka merupakan program kolaborasi yang melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah dan pelaku usaha, terutama pemilik hotel dan Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Indonesia (PPJI).

Baca juga: Periksa Kehamilan Minimal 6 Kali untuk Cegah Stunting

"Kehamilan saya masuk lima bulan. Alhamdulillah, sekarang berat badan saya naik dari 32 kilogram (kg) sekarang jadi 42 kg," ujar Elvina di hadapan Mbak Ita, sapaan akrab wali kota.

Ia mengaku mendapatkan bantuan makanan tambahan dari kelurahan. 

"Dapat PMT tambahan makanan dari kelurahan. Selain itu, sudah dua kali dapat bantuan berupa telur, susu hamil, ikan, kacang hijau," jelas Elvina.

Ia bersyukur karena Pemkot Semarang memberikan perhatian kepada ibu hamil dengan KEK seperti dirinya. 

"Bersyukur sekali dapat makanan tambahan untuk meningkatkan berat janin juga. Semoga bisa meningkatkan berat badan buat saya dan janin," imbuh Elvina.

Baca juga: Olahraga 30 Menit Setiap Hari, Cukupkah untuk Turun Berat Badan?

Senada dengan Elvina, Valentina Reasta (28) warga Kaliwiru, Candisari juga merasakan manfaat dari intervensi yang dilakukan pemerintah terhadap dirinya yang tak lain merupakan ibu hamil dengan KEK dan anemia.

"Alhamdulillah, sekarang berat badan sudah naik 3 kg berkat intervensi pemerintah. Sejak tiga bulan pertama sering saya masuk rumah sakit (rs). Bahkan berat badan turun dari 55 kg jadi 47 kg. Alhamdulillah, bantuan PMT dari pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) dan PHRI sangat membantu sekali," ucapnya.

Lengkapi program pengentasan stunting

Pada kesempatan yang sama, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menyampaikan bahwa program Cempaka merupakan pelengkap dari program pengentasan stunting yang telah ada sebelumnya.

Beberapa program tersebut meliputi Rumah Pelita, Melon Mask, Garang Asem, dan program inovatif lainnya.

Baca juga: Dalam KTT AZEC, Jokowi Tekankan Pentingnya Pendanaan Inovatif Terkait Transisi Energi

"Memang di Kota Semarang kami lakukan intervensi-intervensi. Dengan Rumah Pelita dan pemberian makanan tambahan kepada balita untuk pemenuhan gizi ibu hamil KEK atau anemia," kata Mbak Ita usai pemberian PMT dari PHRI di Semarang.

Ia menjelaskan, mekanisme pemberian PMT dilakukan dengan cara puskesmas yang mengambilnya dari masing-masing hotel.

"Misalnya di Kecamatan Candisari, ada Hotel Aruss, Patra, Grand Candi, Grand Edge, dan lain-lain. Itu (semua) dikumpulkan dan diambil oleh petugas puskesmas untuk kemudian didistribusikan ke kelurahan," jelas Mbak Ita.

Di kelurahan, lanjut dia, tim pendamping keluarga (TPK) dari Dinas Sosial (Dinsos), Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Disdalduk) sudah siap mendistribusikan kepada anak stunting atau ibu hamil KEK atau anemia.

Baca juga: Remaja Putri Perlu Waspadai Anemia untuk Cegah Anak Stunting

Mbak Ita menyatakan bahwa TPK terus melakukan pemantauan dan pengawasan gizi.

"Kami berupaya untuk mengejar pertumbuhan, sehingga harapannya bisa mempercepat anak-anak lulus dari status stunting dan ibu hamil keluar dari status KEK atau anemia," katanya.

Di Kota Semarang, Mbak Ita, angka stunting terus mengalami penurunan.

Dari 1.340 kasus stunting yang terjadi pada Februari 2023 lalu, kini tinggal 872 kasus anak yang masih dinyatakan stunting dan 774 ibu hamil dengan KEK maupun anemia.

"Dengan kerja sama PHRI, dan mungkin nantinya bisa dikembangkan dengan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), (kami berharap) dapat mencapai target zero stunting di Kota Semarang. Kami akan pantau dan terus mengawasi perkembangannya," jelas Mbak Ita.

Baca juga: Satpol PP Semarang Kantongi Sejumlah Lokasi yang Diduga Menjual Daging Anjing

Sekitar 40 hotel tergabung dalam program Cempaka

Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Badan Pimpinan Daerah (BPD) PHRI Provinsi Jateng Yantie Yulianti menjelaskan bahwa dari 104 anggota PHRI Jateng, saat ini baru 40 hotel yang aktif terlibat dalam program Cempaka untuk memberikan bantuan makanan tambahan kepada ibu hamil dengan risiko KEK dan anak-anak yang mengalami stunting.

"Anggota PHRI Jateng semua ada 104 hotel, namun saat ini baru 40 hotel yang menjalankan program ini. Hal ini karena kami tidak memaksa atau mewajibkan hotel-hotel untuk berpartisipasi," ucapnya.

Yantie menjelaskan bahwa pemberian makanan tambahan kepada anak-anak yang mengalami stunting dan ibu hamil dengan risiko KEK dan anemia dilakukan selama satu bulan penuh.

Baca juga: Anemia hingga Pernikahan Dini, Penyebab Lahirnya Bayi Stunting

"Untuk setiap makanan tambahan, kami berikan setiap jam 09:00-10:00 WIB. Ini karena kami hanya memberikan makanan tambahan sebelum makan siang," jelasnya.

Dari 40 hotel yang berpartisipasi, lanjut Yantie, mereka dibagi menjadi sembilan kluster di 14 kecamatan.

"Setiap hotel menyediakan tujuh paket, dengan lima paket khusus untuk ibu hamil dan 2 paket untuk anak-anak yang mengalami stunting," jelasnya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Mengenal Festival Rimpu Mantika, Upaya Pelestarian Kekayaan Budaya Bima

Mengenal Festival Rimpu Mantika, Upaya Pelestarian Kekayaan Budaya Bima

Regional
Terekam CCTV, Begini Detik-detik Penembakan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto

Terekam CCTV, Begini Detik-detik Penembakan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto

Regional
Longsor Terjang Lebong Bengkulu, Jalur Lintas Putus, Satu Mobil Masuk Jurang

Longsor Terjang Lebong Bengkulu, Jalur Lintas Putus, Satu Mobil Masuk Jurang

Regional
Dikira Ikan, Pemancing di Kalsel Malah Temukan Mayat yang Tersangkut Mata Kail

Dikira Ikan, Pemancing di Kalsel Malah Temukan Mayat yang Tersangkut Mata Kail

Regional
Geger Penemuan Mayat Pria di Bogor, Tergeletak di Trotoar Dekat Simpang Sentul

Geger Penemuan Mayat Pria di Bogor, Tergeletak di Trotoar Dekat Simpang Sentul

Regional
Kronologi Penembakan di Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Diduga Tolak Bayar Parkir

Kronologi Penembakan di Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Diduga Tolak Bayar Parkir

Regional
Perkosa Siswi SMP, Pria 19 Tahun di Buru Selatan Ditangkap

Perkosa Siswi SMP, Pria 19 Tahun di Buru Selatan Ditangkap

Regional
Kepala Bayi Terpisah Saat Persalinan, Polresta Banjarmasin Bentuk Tim Penyelidikan

Kepala Bayi Terpisah Saat Persalinan, Polresta Banjarmasin Bentuk Tim Penyelidikan

Regional
Tim SAR Gabungan Cari 1 Korban Tertimbun Longsor di Buntao Toraja Utara

Tim SAR Gabungan Cari 1 Korban Tertimbun Longsor di Buntao Toraja Utara

Regional
Pj Gubernur Sumsel: Perempuan Pilar Utama dalam Membangun Keluarga dan Negara

Pj Gubernur Sumsel: Perempuan Pilar Utama dalam Membangun Keluarga dan Negara

Regional
Bangun Sarang Burung Walet di Belakang Gedung, Kantor Desa di Pulau Sebatik Ini Dapat Kas Rp 2 juta Sekali Panen

Bangun Sarang Burung Walet di Belakang Gedung, Kantor Desa di Pulau Sebatik Ini Dapat Kas Rp 2 juta Sekali Panen

Regional
Juru Parkir Hotel di Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung

Juru Parkir Hotel di Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung

Regional
WNA yang Aniaya Sopir Taksi di Bali Tertangkap Saat Hendak Kabur ke Australia

WNA yang Aniaya Sopir Taksi di Bali Tertangkap Saat Hendak Kabur ke Australia

Regional
25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting

25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com