Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nilai Investasi Proyek Kereta Gantung Rinjani Bertambah Jadi Rp 6 Triliun

Kompas.com - 11/01/2024, 15:02 WIB
Idham Khalid,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com- Nilai investasi proyek kereta gantung Rinjani yang akan dibangun di wilayah Desa Karang Sidemen, Lombok Tengah bertambah menjadi Rp 6 triliun dari yang sebelumnya Rp 2,2 triliun.

"Iya benar nilai investasi yang sebelumnya Rp 2,2 triliun jadi Rp 6 triliun," kata Production Manager PT. Indonesia Lombok Resort Ahui selaku pengembang kawasan pembangunan, Kamis (11/1/2023).

Baca juga: Rencana Pembangunan Kereta Gantung di Kabupaten Bandung Masih Digodok

Ahui mengungkapkan, penambahan nilai investasi tersebut dialokasikan untuk penambahan jumlah boks kereta dan kebutuhan instalasi listrik.

"Untuk fasilitas pegelaran budaya, box kereta gantung, dan listrik bawah tanah," kata Ahui.

Selain itu juga anggaran tersebut akan digunakan untuk penambahan wahana yang akan dibangun di kawasan pintu masuk Hutan Karang Sidemen, Lombok Tengah, salah satunya panggung untuk pentas budaya.

"Kami jadwalkan nanti para seniman pentas satu kali seminggu. Selain itu juga ada wisata taman, waterboom, budidaya jamur, botani garden dan beberapa restoran," kata Ahui.

Baca juga: Pro-Kontra Kereta Gantung Rinjani, LHK NTB: Kami Masih Menunggu Pengajuan Amdal

Adapun progres rencana pembangunan hingga hari ini masih dalam tahap survei flora dan fauna serta geologi.

"Juga kita tahap sosialisasi sudah dikerjakan. Tinggal tunggu tim survei mengumpulkan data dan akan diajukan di kementrian di pusat," kata Ahui.

Adapun pembangunan akan dilakukan setelah izin analisis dampak lingkungan (Amdal) keluar dari kementerian.

"Tergantung Amdal setelah semua izin clear baru detail konstruksi dibuat dan dilakukan survei geologi untuk mengetahui jenis dan kekerasan batu," kata Ahui.

Sebelumnya direncanakan harga untuk menaiki kereta gantung Rinjani mencapai  Rp 600.000 untuk satu orang.

Bagi wisatawan yang ingin menikmati wahana fasilitas di luar kereta gantung, dikenakan biaya tambahan.

"Di sana nantinya akan ada wahana penambahan, kayak waterboom, jembatan kaca, dan tempat outbound di dalam,  kalau ingin menikmati ada tambahan biaya," kata Ahui. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Selundupkan 6 WN China ke Australia, 7 Orang Jadi Tersangka

Selundupkan 6 WN China ke Australia, 7 Orang Jadi Tersangka

Regional
Viral Ajak YouTuber Korsel ke Hotel, ASN Kemenhub Polisikan Sebuah Akun Facebook

Viral Ajak YouTuber Korsel ke Hotel, ASN Kemenhub Polisikan Sebuah Akun Facebook

Regional
Bertaruh Nyawa Tanpa Asuransi, Relawan Tagana Ini Pernah Dijarah Saat Bertugas

Bertaruh Nyawa Tanpa Asuransi, Relawan Tagana Ini Pernah Dijarah Saat Bertugas

Regional
Tutupi Tato, Maling Motor di Semarang Pakai Daster Neneknya Saat Beraksi

Tutupi Tato, Maling Motor di Semarang Pakai Daster Neneknya Saat Beraksi

Regional
Petualangan 'Geng Koboi' di Lampung Usai Setelah 11 Kali Mencuri Sepeda Motor

Petualangan "Geng Koboi" di Lampung Usai Setelah 11 Kali Mencuri Sepeda Motor

Regional
Rumah Tempat Usaha Pembuatan Kerupuk di Cilacap Terbakar

Rumah Tempat Usaha Pembuatan Kerupuk di Cilacap Terbakar

Regional
6 Orang Mendaftar di PDI-P untuk Pilkada Demak, Ada Inkumben Bupati

6 Orang Mendaftar di PDI-P untuk Pilkada Demak, Ada Inkumben Bupati

Regional
Tak Ada yang Mendaftar, Pilkada Sumbar Dipastikan Tanpa Calon Perseorangan

Tak Ada yang Mendaftar, Pilkada Sumbar Dipastikan Tanpa Calon Perseorangan

Regional
Pria yang Ditemukan Terikat dan Penuh Lumpur di Semarang Diduga Korban Penganiayaan

Pria yang Ditemukan Terikat dan Penuh Lumpur di Semarang Diduga Korban Penganiayaan

Regional
Pj Gubernur Riau Berupaya Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Sumbar

Pj Gubernur Riau Berupaya Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Sumbar

Regional
Cerita Perawat di NTT, Berjalan Kaki Belasan Kilometer demi Selamatkan Ibu Melahirkan Bayi Kembar di Pelosok Manggarai Timur

Cerita Perawat di NTT, Berjalan Kaki Belasan Kilometer demi Selamatkan Ibu Melahirkan Bayi Kembar di Pelosok Manggarai Timur

Regional
Sempat Jadi Tersangka, Warga Jambi Pembunuh Begal Akhirnya Dibebaskan

Sempat Jadi Tersangka, Warga Jambi Pembunuh Begal Akhirnya Dibebaskan

Regional
KPU Pastikan Pilkada Kendal Tidak Diikuti Calon Independen

KPU Pastikan Pilkada Kendal Tidak Diikuti Calon Independen

Regional
Eks Komisioner KPU Batal Daftar Calon Independen Pilkada Magelang

Eks Komisioner KPU Batal Daftar Calon Independen Pilkada Magelang

Regional
Komplotan Maling Minimarket di Semarang Masih Bocah, Kasus Berujung Damai

Komplotan Maling Minimarket di Semarang Masih Bocah, Kasus Berujung Damai

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com