LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Kementerian Sosial Republik Indonesia telah membagikan bantuan bagi masyarakat terdampak erupsi Gunung Api Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.
Penyaluran bantuan terus dilakukan karena jumlah masyarakat terdampak dan jumlah pengungsi terus bertambah seiring dengan erupsinya kembali gunung api tersebut.
“Kementerian Sosial melalui Sentra Efata Kupang sudah hadir di tengah-tengah pengungsi dan terus memberikan bantuan,” kata Kepala Sub Bagian Tata Usaha Sentra Efata Kupang, Tota Oceanna Zonneveld, dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (9/1/2023).
Baca juga: Korban Erupsi Lewotobi Kekurangan Obat-obatan, Kades Diminta Laporkan ke Posko Pusat
Ia menyebut, Kementerian Sosial yang diwakili oleh Sentra Efata Kupang dan Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam sudah menyalurkan bantuan berupa makanan siap saji, kasur, selimut, perlengkapan keluarga (family kit), perlengkapan anak-anak (kidware), tenda gulung, tenda serbaguna, tenda keluarga portable dan toilet portable.
“Selain itu, ada juga bantuan bahan permakanan untuk dapur umum dan masker untuk pengungsi dan petugas lapangan,” beber dia.
Ia menambahkan, melalui Dinas Sosial Kabupaten Flores Timur, Kemensos menyalurkan bantuan logistik berupa tenda merah putih, tenda portable, tenda keluarga, tenda payung dan lima set dapur umum lapangan.
“Saat ini Kementerian Sosial telah mendirikan posko pengungsian di depan kantor Desa Konga, kecamatan Titehana yang berada pada radius 15 km dari titik erupsi,” ujar dia.
Ia membeberkan, pada Kamis (4/1), sebanyak 1.103 orang telah mengungsi di posko tersebut di mana terdapat kelompok rentan yang diberikan perlakuan khusus.
Jumlah tersebut masih terus bertambah mengingat banyak warga yang masih bertahan di rumah masing-masing dan gunung api yang masih berstatus siaga.
Baca juga: Puluhan Warga di Lereng Gunung Lewotobi Dievakuasi
Tota mengungkapkan Kementerian Sosial tidak lepas tangan begitu saja setelah menyalurkan bantuan logistik. Dapur umum masih tetap berjalan selama dibutuhkan dan tetap ada petugas yang berada di lokasi hingga siaga darurat usai.
“Dapur umum tetap berjalan, tim dari Sentra Efata juga tetap ada yang berada di lapangan hingga siaga darurat selama 14 hari selesai,” pungkas Tota.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.