Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Dokter Lo Sebelum Wafat, Minta Dimakamkan secara Sederhana

Kompas.com - 09/01/2024, 16:12 WIB
Labib Zamani,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Dokter Lo Siaw Ging (88), dokter asal Solo, Jawa Tengah, yang terkenal dengan kedermawanannya sudah tiada.

Dokter yang tak segan menggratiskan biaya pengobatan bagi pasiennya yang tidak mampu itu mengembuskan napas terakhir di RS Kasih Ibu Solo pada Selasa (9/1/2024).

Dokter Lo dirawat di rumah sakit sejak Jumat (5/1/2024). Dia diketahui sudah lama sakit dan keluar masuk rumah sakit.

Tokoh Tionghoa Solo, Sumartono Hadinoto atau dikenal Martono, mengatakan, sosok dokter Lo dikenal sebagai dokter sosial.

Baca juga: Dokter Dermawan Asal Kota Solo Lo Siaw Ging Wafat

Bahkan, ungkap Martono, pesan dokter Lo yang sampai sekarang masih diingat adalah kalau mau kaya, jangan menjadi dokter.

"Kalau kita orang Solo dan sekitarnya tahu bahwa dokter Lo adalah dokter yang sangat-sangat sosial. Bahkan, dia selalu menyampaikan satu hal yang selalu saya ingat kalau mau kaya jangan jadi dokter," katanya.

"Itu pesannya ayahnya dulu ke dokter Lo. Kalau mau kaya jadi pebisnis. Kalau jadi dokter itu melayani orang banyak, berbagi melayani orang-orang banyak dibidang kesehatan. Jadi tidak perlu memikirkan uang yang penting bisa malayani orang menjadi sehat," tuturnya.

Dokter Lo memulai kariernya sebagai seorang dokter di RS dr Oen Kandang Sapi Solo. Setelah itu dokter Lo pindah ke RS Kasih Ibu.

"Kalau kita lihat dokter Lo itu mulai dari RS dr Oen Kandang Sapi kemudian pindah ke Kasih Ibu. Dengan adanya dokter Lo terus berkontribusi nyata. Hampir semua pasien yang berobat digratiskan sama dokter Lo," ungkap dia.

Dokter Lo pernah menjabat sebagai Direktur Utama Rumah Sakit Kasih Ibu Solo periode 1981-2004.

Setelah pensiun, dokter Lo tetap melayani pasien di rumah sakit yang sama dan di rumahnya di Jagalan, Jebres, Solo.

"Setiap hari buka praktik di rumah pagi dan sore. Dan pasien bukan main banyaknya. Beliau itu siapapun tidak pandang bulu semua dibantu sampai sehat kalau perlu dibelikan obat. Iya gratis," kata Martono.

Martono mengaku terakhir bertemu dokter Lo sekitar sebulan lalu. Dokter Lo berpesan kepada Martono seandainya meninggal dunia untuk dimakamkan secara sederhana.

"Kira-kira sebulan yang lalu (bertemu dokter Lo). Kalau saya (dokter Lo) meninggal dimakamkan secara sederhana saja. Petinya minta warna putih. Dan semuanya minta tolong ke saya waktu itu," ungkap dia.

Baca juga: Dokter Lo, Dokter Kaum Papa dari Solo

Diketahui, dokter Lo pernah menerima penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) pada 2020 atas jasanya di bidang kesehatan berupa Mahakarya Kebudayaan.

Pemberian penghargaan Mahakarya Kebudayaan "Dokter yang Mengutamakan Kemanusiaan dengan Tidak Memungut Biaya Pelayanan Kesehatan dari Kaum Miskin" diselenggarakan dengan protokol Covid-19 melalui Zoom meeting di kediaman dr Lo di Solo, Jawa Tengah, Kamis (10/9/2020).

Piagam penghargaan diserahkan Ketua Umum Muri Jaya Suprana melalui perwakilan Muri Solo, Mayor Haristanto, kepada dr Lo dengan disaksikan istri dan perwakilan dari RS Kasih Ibu, Haryani.

Jaya Suprana mengatakan, dr Lo merupakan tokoh kemanusiaan yang sangat layak menerima anugerah Mahakarya Kebudayaan di bidang kesehatan.

"Dr Lo adalah dokter yang mengutamakan pembiayaan kesehatan pada orang miskin," kata Jaya Suprana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Regional
Dibakar Cemburu, Pria di Nunukan Aniaya Istri dengan Benda Keras

Dibakar Cemburu, Pria di Nunukan Aniaya Istri dengan Benda Keras

Regional
Mantan Napi Soemarmo Bakal Maju Pilkada Semarang Lagi, Siap Buktikan Tak Terbukti Korupsi

Mantan Napi Soemarmo Bakal Maju Pilkada Semarang Lagi, Siap Buktikan Tak Terbukti Korupsi

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Petir

Regional
Sebar Hoaks Soal Peredaran Beras Plastik di Media Sosial, Pria di Kalsel Ditangkap

Sebar Hoaks Soal Peredaran Beras Plastik di Media Sosial, Pria di Kalsel Ditangkap

Regional
Soal Pengantin Perempuan Ternyata Lelaki, Sekda Halsel Sempat Panggil Kades

Soal Pengantin Perempuan Ternyata Lelaki, Sekda Halsel Sempat Panggil Kades

Regional
[POPULER NUSANTARA] Cerita Keluarga Korban Pesawat Jatuh di BSD | Wanita Tampar Polisi di Makassar Ditahan

[POPULER NUSANTARA] Cerita Keluarga Korban Pesawat Jatuh di BSD | Wanita Tampar Polisi di Makassar Ditahan

Regional
3 Kurir Bawa 3 Kg Sabu Ditangkap di Semarang, Diminta Kirim Narkoba dari Medsos

3 Kurir Bawa 3 Kg Sabu Ditangkap di Semarang, Diminta Kirim Narkoba dari Medsos

Regional
Saat Markas OPM di Maybrat Dikuasai TNI, Sempat Terjadi Baku Tembak

Saat Markas OPM di Maybrat Dikuasai TNI, Sempat Terjadi Baku Tembak

Regional
Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada ke PSI, Sekda Kota Semarang Ungkap Alasannya

Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada ke PSI, Sekda Kota Semarang Ungkap Alasannya

Regional
Umat Buddha di Candi Borobudur Lantunkan Doa Perdamaian Dunia, Termasuk untuk Palestina

Umat Buddha di Candi Borobudur Lantunkan Doa Perdamaian Dunia, Termasuk untuk Palestina

Regional
Pasangan Sesama Jenis Menikah di Halmahera Selatan Ditangkap, Polisi: Antisipasi Amukan Warga

Pasangan Sesama Jenis Menikah di Halmahera Selatan Ditangkap, Polisi: Antisipasi Amukan Warga

Regional
Bentrokan Warga di Kupang, 3 Rumah Rusak, 2 Sepeda Motor Rusak dan Sejumlah Orang Luka

Bentrokan Warga di Kupang, 3 Rumah Rusak, 2 Sepeda Motor Rusak dan Sejumlah Orang Luka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com