LAMPUNG, KOMPAS.com - Kambing hutan sumatera (Capricornis sumatraensis) yang langka terekam kamera jebak (trapcam) di Provinsi Lampung.
Satwa ini termasuk kategori rentan (vulnerable) dalam Red List International Union for Conservation of Nature (IUCN) atau Uni Internasional untuk Konservasi Alam.
Kambing hutan ini terekam kamera jebak kolaborasi KPH Batutegi dengan Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia (YIARI) atau Internasional Animal Rescue (IAR) di wilayah hutan Batu Tegi, Lampung pada pekan lalu.
Baca juga: Keragaman Hayati Taman Nasional Kerinci Seblat Terancam Tambang Emas Ilegal
Manajer Senior Resilensi Habitat YIARI Robithotul Huda mengatakan, kambing hutan sumatera berstatus dilindungi sebagaimana dalam PP No.7 Tahun 1999.
"Di Red List IUCN termasuk kategori rentan," katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (9/1/2023).
Kategori rentan ini diberikan terhadap satwa yang berpotensi terancam, kecuali jika penanganan keselamatan dan reproduksinya baik.
"Jika tidak, maka spesies ini menghadapi risiko kepunahan di alam liar yang tinggi," katanya.
Huda mengatakan, kambing hutan yang juga dikenal dengan nama Sumatran Serow ini bisa ditemukan di Semenajung Malaka meliputi Malaysia, Thailand dan Pulau Sumatera saja.
Baca juga: Seekor Harimau Kembali Mati di Medan Zoo, Standar Pengelolaan Disorot
Kambing ini hidup di ketinggian 200 meter - 300 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada landskap hutan dan tebing.
Secara sekilas, kambing hutan mirip dengan kambing ternak. Namun ada perbedaan yang signifikan yakni rambut kambing jenis ini cuma ada satu warna, yaitu abu abu tua cenderung hitam.
"Spesies ini juga berkerabat dekat dengan kerbau, jadi moncongnya tuh mirip kerbau, tanduknya juga mirip tanduk antelope," katanya.
Baca juga: Serunya Luminous Journey di Taman Safari Bogor, Lihat Kehidupan Satwa di Malam Hari
Dengan statusnya yang rentan, berkurangnya luasan hutan menjadi ancaman kelestarian kambing hutan ini.
"Perburuan liar untuk daging dan tanduk satwa ini juga mengancam kelestariannya," katanya.
Dengan terekamnya kambing hutan di alam liar ini menandakan keberadaan biodiversitas di kawasan Batu Tegi menjadi indikator bahwa kesehatan hutan dan keamanannya masih terjaga dengan baik.
"Tentunya ini kabar baik bagi upaya pelestarian lingkungan, khususnya bagi Provinsi Lampung," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.