KILAS DAERAH

Kilas Daerah Semarang

Kendalikan Banjir di Semarang, Mbak Ita Minta Dinas Terkait Siapkan Penyaring Sampah

Kompas.com - 03/01/2024, 11:07 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Wali Kota (Walkot) Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu meminta dinas terkait untuk segera membuat screen penyaring sampah guna mencegah limbah padat menghambat aliran air yang dapat menyebabkan banjir.

Mbak Ita, sapaan akrabnya, mengakui bahwa masalah sampah dan pompa air masih menjadi penyebab banjir yang signifikan di ibu kota Jawa Tengah (Jateng).

Pernyataan tersebut disampaikan Mbak Ita setelah melakukan tinjauan di dua rumah pompa pengendalian banjir di wilayah Semarang bagian Barat, yaitu Tawang Mas dan Madukoro, Selasa (2/1/2024).

Dalam pemantauan di Rumah Pompa Tawang Mas, Mbak Ita menyatakan bahwa masih banyak tumpukan sampah di saluran air.

Baca juga: Saluran Air Sempit Jadi Penyebab Banjir Cimahi

"Sampah mulai ada di Bojong Salaman, terus Pusponjolo, Karangayu, kemudian Semarang Indah. Sehingga jika setiap lokasi dilengkapi dengan screen, setidaknya dapat menyaring sampah di Tawang Mas," imbuh Mbak Ita dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (3/1/2024).

Menurutnya, keberadaan penyaring setidaknya dapat membantu dalam pengendalian banjir. Sebab, pada saat banjir, air dari Semarang Indah tertahan karena terhalang oleh sampah, termasuk dari sampah pasar.

Lebih rinci, Mbak Ita menyampaikan bahwa di Tawang Mas juga terdapat permasalahan pada pompa yang digunakan untuk menyedot air banjir. Ditemukan kerusakan pada panel penggerak yang menjadi penyebab ketidakmampuan pompa untuk berfungsi.

"Ada kerusakan pada satu panel penggerak, dan informasinya dari Dinas Pekerjaan Umum (DPU) akan datang dari Jerman pada 10 Januari 2024," ucapnya.

Baca juga: Ahli: Perang di Gaza Setara Pemboman Sekutu terhadap Jerman pada Perang Dunia II

Penambahan kapasitas pompa

Selain penyaring sampah, Mbak Ita meminta dinas terkait untuk menambahkan kapasitas pompa.

Pasalnya, daerah Tawang Mas memang seharusnya terdapat kotakan lima pompa, tetapi sekarang masih ada tiga.

“Satu pompa harganya sekitar Rp 12 miliar, tapi dari situ tidak terinfo. Sehingga saya minta di 2024 ini bisa minimal beli satu pompa lagi,” jelas Mbak Ita.

Saat melakukan tinjauan di Rumah Pompa Madukoro, Mbak Ita mengatakan bahwa masih diperlukan bantuan dua unit pompa mobile.

Baca juga: Empat Mesin Pompa Dikerahkan Sedot Banjir di Basement Apartemen Cisauk

Pompa mobile tersebut, kata dia, digunakan untuk membantu menarik air dari wilayah Semarang Indah dan Puri Anjasmoro.

"Kedua permasalahan ini sangat klasik, yakni masalah pompa dan sampah. Pompa ini merupakan bantuan dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) sejak 2014, karena airnya mengalir ke Banjir Kanal Barat," ujar Mbak Ita.

Sebagai solusi, lanjut dia, pihaknya akan berupaya meminta bantuan kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Sebab, pembangunan awal berasal dari Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang, dengan mesin dari BBWS atau PUPR. 

Baca juga: Usai Inspeksi, Kementerian PUPR Sebut Tak Ada Retakan di Terowongan Tol Cisumdawu

“Saat ini sedang dalam upaya, tetapi jika tidak bisa, kami akan membeli satu terlebih dahulu. Karena ini kapasitasnya adalah dua pompa dengan kapasitas 2.000 liter," tutur Mbak Ita.

Di sisi lain, ia mengakui bahwa pengendalian banjir di Kota Semarang masih dihambat oleh permasalahan sedimentasi, terutama di Banjir Kanal Barat, di mana pengendapan material sulit dikendalikan.

Lebih lanjut, Mbak Ita menjelaskan bahwa salah satu kendala dalam pengendalian banjir adalah saat air laut sedang pasang dan mengalir ke daratan.

"Kenapa air kembali mengalir ke daratan adalah karena di wilayah Banjir Kanal Barat ini, sedimen sudah menumpuk seperti daratan. Sehingga air yang seharusnya masuk ke sungai kembali terdorong ke rumah pompa. Kemungkinan perlu berkoordinasi dengan BBWS atau PUPR untuk menemukan solusi," jelasnya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
[POPULER NUSANTARA] ASN Disdukcapil Nunukan Diduga Lecehkan Pemohon KTP | Perampokan Disertai Pembunuhan di Garut

[POPULER NUSANTARA] ASN Disdukcapil Nunukan Diduga Lecehkan Pemohon KTP | Perampokan Disertai Pembunuhan di Garut

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Regional
Pj Bupati Lombok Barat Imbau Warga Tak Sebarkan Video Penyerangan

Pj Bupati Lombok Barat Imbau Warga Tak Sebarkan Video Penyerangan

Regional
Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Regional
Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Regional
431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

Regional
Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Regional
Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Regional
Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Regional
Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Regional
Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Regional
Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Regional
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com