Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Polisi Terjang Ombak Bono untuk Sosialisasikan Pemilu di Pedalaman Pelalawan

Kompas.com - 22/12/2023, 11:27 WIB
Idon Tanjung,
Andi Hartik

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Masyarakat yang bermukim di pedalaman atau daerah terpencil menjadi sasaran petugas kepolisian untuk mensosialisasikan Pemilu 2024.

Kali ini, tim dari Satuan Polisi Air dan Udara (Satpolairud) Polres Pelalawan, Riau, mengunjungi warga terpencil yang tinggal di pinggir-pinggir hilir Sungai Kampar, Jumat (22/12/2023).

Untuk sampai ke rumah-rumah warga, petugas harus melewati medan yang berat dan memicu adrenalin.

Baca juga: Bocah di Pelalawan Riau Tenggelam Saat Mandi di Sungai

Kepala Satuan (Kasat) Polairud Polres Pelalawan, AKP Ade Santoso menceritakan, dia dan sejumlah anggotanya tidak hanya melewati jalur air, tetapi juga jalan kaki di darat sejauh dua kilometer untuk pergi mensosialisasikan pemilu damai.

"Akses ke rumah-rumah warga terpencil masih sulit dilalui. Kami melewati jalan setapak kecil berlumpur, kiri dan kanan hutan," kata Ade saat berbincang dengan Kompas.com melalui sambungan telepon, Jumat.

Baca juga: Cerita Polisi Seberangi Selat Menuju Dusun Terpencil di Bengkalis untuk Sosialisasikan Pemilu

Namun, jalur yang paling menantang, sebut Ade, yaitu saat melintasi ombak bono atau yang disebut ombak tujuh hantu.

Tujuh Hantu tersebut berwujud tujuh jenis gulungan ombak. Mulai dari gulungan ombak terbesar di bagian depan, dan diikuti enam gulungan ombak di belakangnya dengan tinggi ombak lebih kecil.

Gulungan ombak bono juga disebut perwujudan tujuh hantu yang sering menghancurkan sampan atau kapal yang melintas di Sungai Kampar.

Petugas kepolisian melintasi sungai itu menggunakan speedboat patroli milik Satpolairud. Dengan speedboat berukuran kecil itu, petugas nekat menerjang ombak tujuh hantu.

"Pas kami lewat, kebetulan gelombang atau ombaknya sedang tinggi. Jadi, kami harus mencari celah untuk melewati ombak bono," sebut Ade.

Ade menjelaskan, ombak bono terjadi karena adanya pertemuan Sungai Kampar dengan lautan. Di muara itulah, ombak besar menggulung.

"Ombak bono adalah gelombang atau ombak yang terjadi di muara Sungai Kampar, Kabupaten Pelalawan. ombak bono merupakan suatu fenomena alam karena adanya pertemuan arus sungai menuju laut, dan arus laut yang masuk ke sungai akibat air pasang," kata Ade.

Dia melihat ombak bono menggulung setinggi 4 sampai 5 meter.

"Saya merinding melihat ombak bono menggulung," imbuh Ade.

Bila tidak mengerti alur dalam melewati area bono, kata Ade, akan berakibat celaka.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Regional
Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Regional
Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com