Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Benjamin dan Sanna, Aktivis HAM Swedia Bersepeda Keliling Dunia, Mampir ke Indonesia

Kompas.com - 21/12/2023, 11:09 WIB
Sabrina Mutiara Fitri,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com- Dua aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) asal Swedia Benjamin Ladraa (31) dan Sanna Ghotbi (31) bersepeda keliling dunia ke-18 negara untuk memperjuangkan nasib rakyat Sahrawi di Sahara Barat, Afrika Utara.

Keduanya mengatakan, Sahara Barat disebut sebagai daerah koloni yang dikuasai oleh Maroko.

Bahkan, hampir semua rakyat Sahrawi dipenjara, disiksa, dan terpaksa tinggal di kamp pengungsi tanpa akses air, listrik, hingga internet.

Baca juga: Piala Dunia U-17: Suporter Timnas yang Tampil Nyentrik Saat Indonesia Tahan Panama, Gowes dari Temanggung dan Cat Tubuh

Parahnya, konflik tersebut sudah berjalan sejak lebih dari 50 tahun. Sehingga, pada Mei 2022 silam, Benjamin dan Sanna memutuskan untuk gowes keliling dunia demi menyuarakan isu pelanggaran HAM berat yang terjadi di Sahara Barat.

"Apa yang terjadi di Sahara Barat itu tidak banyak orang tahu. Makanya, selama satu setengah tahun ini kami melakukan berbagai kuliah umum, talkshow dan bersepeda untuk meningkatkan awareness tentang apa yang terjadi di Sahara Barat," ucap Benjamin saat dihubungi Kompas.com melalui Zoom Meeting, Rabu (20/12/2023).

Mereka menyebut, sejak Mei 2022 lalu, Benjamin dan Sanna sudah mengunjungi sejumlah negara di antaranya, Jepang, Yunani, Jerman, Korea, Turki, Slovenia, hingga Indonesia sebagai negara ke-18.

Bahkan, saat tiba di Indonesia pada bulan Oktober lalu, mereka sudah bersepeda mengitari Bali, Banyuwangi, Surabaya, Probolinggo, Yogya, hingga Solo.

Baca juga: Biaya Haji Mahal, Pria Asal Kepri Putuskan Gowes ke Arab Saudi

Sayangnya, ketika hendak melanjutkan perjalanan ke Magelang dan Semarang, mereka mendapat tekanan dan teror oleh orang tak dikenal.

Sehingga, dengan terpaksa Benjamin dan Sanna harus kembali ke daerah asalnya, Swedia.

"Kami belum pernah mengalami hal seperti ini di negara-negara sebelumnya. Tapi terlepas dari ancaman-ancaman ini kami akan terus melanjutkan kampanye, seperti menyelenggarakan acara online di seluruh Indonesia dengan bantuan jaringan kami yang luas," ucap Benjamin.

Lebih jelas Benjamin mengatakan, ada banyak kisah menarik dan berkesan saat mereka mengunjungi berbagai negara. Mulai dari keindahan alam, budaya, aktivitas sosial, hingga antusias masyarakat yang menyambut kedatangan Ben dan Sanna.

Beberapa di antaranya, saat berada di Jepang dan Indonesia. Saat di Jepang, Ben mengaku, terpukau dengan keindahan alam dan pemandangan kota yang bagus.

Tidak hanya itu, Ben dan Sanna juga diundang pada tujuh konferensi di Jepang untuk menyuarakan isu HAM yang terjadi di Sahara Barat.

"Jepang menjadi salah satu yang paling berkesan. Selain alamnya yang bagus, di sana juga banyak membuat kegiatan-kegiatan sosial kemanusiaan," ucap dia.

Senada dengan hal tersebut, saat di Indonesia Ben dan Sanna kagum dengan keramahan orang Indonesia, bahkan Sanna juga takjub adanya kemacetan lalu lintas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Regional
4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

Regional
Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Regional
Aksi 'Koboi' Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Aksi "Koboi" Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Regional
Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Regional
Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Regional
Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Regional
Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Regional
Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Penjelasan BMKG Soal Gempa Garut M 6,5, Guncangan Terasa hingga Jakarta dan Jawa Timur

Penjelasan BMKG Soal Gempa Garut M 6,5, Guncangan Terasa hingga Jakarta dan Jawa Timur

Regional
Gempa Garut M 6,5 Terasa sampai Kota Serang Banten

Gempa Garut M 6,5 Terasa sampai Kota Serang Banten

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com