SOLO, KOMPAS.com - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan sedang menyiapkan rencana mendatangkan sampah untuk pasokan pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) Putri Cempo atau PLTSa Solo dari wilayah sekitar Soloraya.
Diketahui, PLTSa Solo resmi beroperasi setelah Sertifikat Laik Operasi (SLO) keluar pada Senin (30/10/2023).
"Ini sedang disiapkan. Biar nanti bisa menampung sampah dari kota-kota lain," kata Gibran di Solo, Jawa Tengah, Jumat (8/12/2023).
Baca juga: PLTSa Putri Cempo Solo Resmi Beroperasi, Hasilkan Listrik 8 Megawatt
Putra sulung Presiden Jokowi itu mengaku telah berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten sekitar Soloraya.
Menurut dia sambutan dari pemerintah kabupaten sekitar cukup baik karena bisa menyelesaikan permasalah sampah tersebut.
"(Tanggapan) cukup baik. Ini menyelesaikan masalah (sampah) bukan di Solo saja, tapi juga kota-kota lain," ungkap dia.
Rencana Pemkot Solo mendatangkan sampah dari wilayah Soloraya mendapat tanggapan Dinas Lingkungan Hidup Sukoharjo.
Kepala DLH Sukoharjo Agus Suprapto mengatakan masih menunggu kerja sama terkait mendatangkan sampah untuk pasokan PLTSa Solo.
Dimungkinkan kerja sama ini baru akan terealisasi sekitar 3-4 tahun ke depan. Pasalnya, saat ini PLTSa Solo masih memanfaatkan tumpukan sampah yang ada dari warga Solo.
"PLTSa saat ini masih menggunakan sampah dari warga Solo," ungkap dia.
Jika tumpukan sampah TPA Putri Cempo habis, pihaknya siap mendatangkan sampah dari Sukoharjo ke Solo.
Produksi sampah di Sukoharjo cukup banyak. Rata-rata sampah yang dibawa ke TPA Mojorejo mencapai 200 ton per hari.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Solo Citra Metro Plasma Power (SCMPP) selaku operator PLTSa Putri Cempo, Elan Suherlan mengatakan PLTSa Solo nantinya dapat menjadi solusi bagi permasalahan sampah di Solo maupun daerah lain di Indonesia.
Baca juga: Gibran Pastikan Kebakaran Sampah TPA Putri Cempo Solo Tak Ganggu PLTSa
Elan menambahkan, PLTSa Solo mampu mengolah sampah mentah per hari sebesar 545 ton dan menghasilkan produksi energi listrik sekitar 8 megawatt.
"Sebagian energi listrik ini nanti akan kami gunakan sendiri dan sebagian lagi sekitar 5 megawatt akan kami jual kepada PLN untuk disalurkan kepada pelanggan PLN," ungkap Elan.
Menurut Elan, gunungan sampah PTA Putri Cempo akan habis dalam kurun waktu lima sampai tujuh tahun ke depan.
"Setelah beroperasi diperkirakan pegunungan sampah di belakang kita ini yang ada di TPA Putri Cempo akan habis sehingga kedepannya kerja sama pengelolaan sampah akan diperluas ke wilayah Soloraya melalui program mendatangkan sampah dari luar daerah," jelas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.