SEMARANG, KOMPAS.com-Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri mencatat sebanyak 9 teroris asal Jawa Tengah telah ditangkap sepanjang 2023.
Untuk itu menyambut perayaan Natal 2023, Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana mendorong antisipasi aksi teror dengan pengamanan di sejumlah titik rawan. Terutama rumah ibadah umat kristiani, yakni gereja.
"Sebagai informasi telah dilakukan penangkapan beberapa anggota jamaah anshoru daulah (JAD) teroris di daerah Semarang, Sukoharjo, dan Boyolali. Oleh karena itu perlu diantisipasi pengamanan tempat ibadah, wisata, dan objek vital lainnya menjelang nataru," ujar Nana saat paparan Rapat Forkompinda terkait persiapan Nataru di kantornya, Selasa (5/12/2023).
Baca juga: Pj Gubernur Jateng Sebut Belum Ada Kepala Daerah yang Ajukan Cuti Kampanye
Menurutnya, penangkapan di Jateng menunjukkan bahwa wilayah Jateng masih perlu mewaspadai adanya gerakan radikalisme dan terorisme. Untuk itu pengamanan dinilai penting untuk mencegah aksi serupa pada 25 Desember mendatang.
"Kami akan mengamankan kemudian mensosialisasikan. Memgamankan lokasi khususnya untuk kegiatan keagamaan. Dari gereja-gereja dan ini sudah kami koordinasikan secara tersendiri antara kami, TNI, Polri," tegasnya.
Baca juga: Pj Gubernur Jateng Janjikan Bonus untuk Atlet Muda dan Pemecah Rekor Borobudur Marathon
Tak kalah penting, tokoh masyarakat dan organisasi masyarakat (ormas) juga perlu dilibatkan untuk mengantisipasi aksi teror.
"Kemudian pelibatan tokoh masyarakat dan ormas keagamaan. Kalau kita flashback tahun lalu, kita harus menjaga kesiapsiagaan, jangan sampai kejadian terulang lagi. Itu yang kita harapkan," imbuhnya.
Lebih lanjut, Nana menambahkan adanya beberapa potensi ancaman kondusivitas lainnya saat nataru. Di antaranya perkelahian warga, razia atribut natal yang masih terjadi di beberapa tempat, hingga pencurian rumah kosong.
"Kemudian potensi perayaan tahun baru dengan petasan berbahaya, serta potensi gangguan kemananan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di masa kampanye, karena memang nataru ini bersamaan kampanye sedang berjalan," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.