Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Tingkatkan Indeks Pembangunan Ketenagakerjaan, Al Muktabar Ingatkan Pentingnya Relasi Pekerja-Perusahaan

Kompas.com - 04/12/2023, 11:14 WIB
F Azzahra,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan, pihaknya terus berupaya meningkatkan indeks pembangunan ketenagakerjaan di Provinsi Banten.

"Kami terus berusaha untuk meningkatkan indeks pembangunan ketenagakerjaan. Oleh karena itu, hubungan antarperusahaan, pekerja, dan pemerintah perlu ditingkatkan untuk menumbuhkan situasi kerja yang harmoni," kata Al Muktabar dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (4/12/2023).

Hal ini disampaikan Al Muktabar dalam Penganugerahan Naker Award Tahun 2023, Semanggi, Jakarta Selatan, Jumat (1/12/2023).

Al Muktabar menyampaikan, harmonisasi hubungan kerja antarperusahaan dan pekerja penting untuk ditingkatkan.

Baca juga: Pemprov Banten Usulkan 10.466 Nama Penerima Rice Cooker Gratis

"Bapak Wakil Presiden (Wapres) juga mengarahkan seluruh jajaran pemerintah daerah (pemda) untuk menerapkan dukungan dalam sektor ketenagakerjaan, baik dalam pembinaan maupun pencari kerja dan lapangan pekerjaan," tutur Al Muktabar.

Wapres Republik Indonesia (RI) K H Ma'ruf Amin menyampaikan, sektor ketenagakerjaan masih menjadi tantangan bagi Indonesia dalam mencapai visi Indonesia Emas 2044.

Terlebih, sebut dia, bonus demografi yang akan disambut dalam dua dekade mendatang akan membawa peluang bagi kemajuan ekonomi, khususnya melalui sumber daya tenaga kerja produktif yang unggul dan berdaya saing.

"Tenaga kerja usia produktif tentu menjadi harapan besar bagi Indonesia. Perlu dipastikan, bahwa sumber daya yang ada merupakan pekerja dengan keterampilan menengah dan tinggi, sehingga bisa menjadi nilai tambah bagi perekonomian bangsa," kata Ma'ruf.

Menurutnya, sektor ketenagakerjaan di Indonesia mulai kembali bangkit pascapandemi Covid-19. Hal ini dibuktikam dengan penurunan tingkat pengangguran yang selaras dengan pertambahan penduduk yang bekerja.

Baca juga: Pemprov Banten Pungut Retribusi Kantin Sekolah, Rp 20.000 Per Meter Tiap Bulan

Ma'ruf menilai, terdapat tantangan dalam membangun ketenagakerjaan di Indonesia, yakni rendahnya tingkat pendidikan dan produktivitas tenaga kerja.

"Lebih dari setengah penduduk bekerja masih berlatar pendidikan sekolah menengah pertama (SMP) ke bawah. Sekitar 60 persen pekerja informasi mengindikasikan tingkat produktivitas yang masih rendah," ujarnya.

Selain itu, digitalisasi juga menjadi tantangan yang menghambat ketenagakerjaan Indonesia. Pasalnya, digitalisasi telah menimbulkan kesenjangan dan marginalisasi digital, khususnya bagi pekerja yang tidak terampil.

Oleh karena itu, Ma'ruf menyampaikan sejumlah strategi untuk mengatasi hal tersebut, khususnya dalam meningkatkan produktivitas tenaga kerja.

"Pertama, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) perlu memastikan penguatan kolaborasi di berbagai pihak terkait, baik dari hulu hingga hilir, dari proses pelatihan hingga tingkat penyerapan tenaga kerja dalam dunia kerja, termasuk untuk memastikan produktivitas tenaga kerja," jelas Ma'ruf.

Baca juga: Turunkan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem, Pemprov Banten Tingkatkan Penyediaan PSU

Kedua, menekankan pentingnya konsistensi bagi pemberi kerja untuk menjamin hak pekerja, sekaligus mendukung upaya pencapaian prioritas pembangunan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Regional
BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

Regional
Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Regional
2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

Regional
2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

Regional
Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Regional
Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Regional
Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Regional
Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Regional
Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy 'Turun Gunung' pada 17 Mei 2024

Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy "Turun Gunung" pada 17 Mei 2024

Regional
Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Regional
Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Regional
Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit

Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit

Regional
Kecelakaan Beruntun di Depan KIW Semarang, Satu Pengendara Tewas

Kecelakaan Beruntun di Depan KIW Semarang, Satu Pengendara Tewas

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Keterlibatan Anak Bupati Solok Selatan Diselidiki

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Keterlibatan Anak Bupati Solok Selatan Diselidiki

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com