KOMPAS.com - Erupsi Gunung Marapi di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, membuat warga di Desa Ampek Angkek panik.
Menurut warga, beberapa saat usai erupsi terjadi hujan abu dan gempa.
"Ada gemuruh suara keras. Lalu ada gempa. Saya terkejut dan lari keluar rumah," kata Romi kepada Kompas.com, Minggu (3/12/2023).
Baca juga: Saat Erupsi, 70 Pendaki Berada di Gunung Marapi
Setelah itu, katanya, warga bertambah panik karena hujan abu dalam bentuk kerikil kecil mengguyur desa mereka.
Selain itu tercium juga bau belerang yang menyengat hidung.
"Seperti hujan deras yang menyebabkan atap berbunyi. Tapi itu kerikil dan bau belerang menyengat," kata Romi.
Baca juga: Gunung Marapi Erupsi, Warga Agam Rasakan Getaran dan Tercium Bau Belerang
Sementara itu, dari pantauan Pos Pengamatan Gunung Marapi ketinggian kolom masih belum terpantau jelas karena puncak tertutup awan.
Namun dari pengamatan petugas, jarak luncuran erupsi sejauh tiga kilometer.
“Ketinggian kolom abu tidak teramati karena tertutup awan. Untuk radius erupsi masih di 3 kilometer,” kata Rifandi yang dihubungi Kompas.com, Minggu (3/12/2023).
Sementara itu, lebih kurang 70 pendaki berada di puncak saat terjadi erupsi. Hal itu berdasarkan data dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat.
Menurut petugas, para pendaki itu naik dari dua pintu masuk, yaitu Batu Palano dan Koto Baru.
"Ada total 70 pendaki yang diduga berada saat gunung erupsi. Sebanyak 57 orang naik dari Batu Palano dan 13 dari Koto Baru," kata Plh Kepala BKSDA Sumbar, Eka Dhamayanti kepada Kompas.com, Minggu (3/12/2023).
Eka menyebutkan, saat ini pihaknya telah menutup pintu masuk pendakian gunung Marapi. dan puluhan pendaki yang berada di Gunung Marapi dalam proses evakuasi.
"Kita saat ini sedang proses evakuasi pendaki ya," kata Eka.
Seperti diberitakan sebelumnya, aktivitas vulkanik Gunung Marapi yang memiliki tinggi 2.891 meter dari permukaan laut itu mulai meningkat dalam beberapa terakhir. Lalu pada Sabtu (2/12/2023), sekitar pukul 14.53 WIB, Gunung Marapi erupsi.
Namun demikian, status Gunung Marapi masih dalam level waspada. Untuk langkah antisipasi, warga di sekitar lereng diimbau tidak beraktivitas di wilaya rawan terdampak erupsi.
Selain itu, warga diminta memakai masker saat keluar rumah untuk menjaga kesehatan.
(Penulis: Perdana Putra | Editor: Aloysius Gonsaga AE)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.