Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karyawati Pabrik Penyimpan Bayi di Ransel Terancam 20 Tahun Penjara

Kompas.com - 24/11/2023, 13:23 WIB
Hadi Maulana,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com – HS (22), karyawati pabrik yang ada di kawasan industri Muka Kuning, Sei Beduk, Batam, Kepulauan Riau, yang diamankan polisi karena menyimpan bayi yang baru dilahirkannya di dalam ransel, terancam hukuman 20 tahun penjara.

Sebab, HS memang berencana untuk membuang bayi yang baru saja dilahirkannya di salah satu toilet rusun karyawan. Perbuatan itu tak terjadi karena keburu tepergok.

Baca juga: Melahirkan di Toilet, Karyawati Pabrik Simpan Bayi di dalam Ransel

Kepala Polsek Sei Beduk AKP Syarifuddin mengatakan, HS diancam melakukan dugaan tindak pidana kekerasan terhadap anak yang menyebabkan meninggal dunia, dan perbuatan aborsi.

“Sebagaimana dimaksud dalam rumusan Pasal 80 Ayat (3) dan (4) jo 76c UU RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak jo Pasal 194 jo 75 Ayat (1) UU RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, HS terancam hukuman penjara paling lama 20 tahun,” kata Syarifuddin yang ditemui di Mapolsek, Jumat (24/11/2023).

Kendati demikian, Unit Reskrim Polsek Sei Beduk belum menangkap kekasih pelaku yang menjadi ayah biologis dari bayi itu.

“Masih dilakukan pengejaran, kalau sudah ketangkap akan kami informasikan,” ungkap Syarifuddin.

Sebelumnya, pelaku HS sempat mengaku, selain malu karena bayi itu adalah hasil hubungan di luar nikah, pelaku juga takut kehilangan pekerjaan.

Sebab, saat ini pelaku masih berstatus karyawan kontrak, yang kapan saja bisa diputus kontraknya.

Baca juga: Terungkap Alasan Karyawati Pabrik Simpan Bayi di Ransel, Takut Diputus Kontrak

Bayi tersebut juga diketahui prematur atau lahir sebelum pada waktunya, sebab saat itu usia kandungan pelaku baru masuk tujuh bulan.

Pengakuan pelaku, bayi yang dilahirkannya ini sengaja digugurkan dengan cara meminum obat penggugur kandungan.

Pelaku mencari tahu cara menggugurkan kandungan di media sosial, begitu juga dengan merek obatnya.

Dan setelah obat didapatkan, pelaku langsung meminum empat pil sekaligus. Setelah meminum obat tersebut, dia mengaku perutnya terasa panas, mual dan diare, hingga akhirnya bayi tersebut keluar dengan sendirinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak Kunjungi Merauke untuk Panen Raya Padi

KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak Kunjungi Merauke untuk Panen Raya Padi

Regional
BPOM Telusuri Produk Kosmetik Ilegal di Batam

BPOM Telusuri Produk Kosmetik Ilegal di Batam

Regional
Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus, Warga Diminta Waspada

Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus, Warga Diminta Waspada

Regional
Cerita Chef Restoran Kampung Melayu, Deg-degan Pertama Kali Memasak untuk Presiden

Cerita Chef Restoran Kampung Melayu, Deg-degan Pertama Kali Memasak untuk Presiden

Regional
Buruh Pelabuhan di Banjarmasin Ditemukan Tewas Membusuk, Ketahuan Saat Rekannya Mau Bayar Utang

Buruh Pelabuhan di Banjarmasin Ditemukan Tewas Membusuk, Ketahuan Saat Rekannya Mau Bayar Utang

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Maju Calon Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot Resmi Daftar di Partai Nasdem

Maju Calon Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot Resmi Daftar di Partai Nasdem

Regional
Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Regional
Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Regional
Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Mengamuk karena Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Mengamuk karena Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com