UNGARAN, KOMPAS.com - Sebanyak 13 rumah milik 10 keluarga di Dusun Plasan Jangglengan RT 05 RW 07 Desa Dadapayam Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang terbakar pada Sabtu (18/11/2023) sekitar pukul 20.00 WIB.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun 32 orang terpaksa mengungsi.
Kebakaran tersebut meratakan rumah warga karena bangunan semi permanen habis dilalap api.
Baca juga: Cemburu Suami Chatting dengan Mantan Pacar, Yuliana Bakar Kos hingga Anak Tirinya Tewas Terbakar
Kepala Dusun Plasan Jangglengan Kasyadi mengatakan, api yang membakar rumah warga berasal dari lilin.
"Jadi saat kebakaran itu, listrik padam. Warga menyalakan lilin, tapi malah menjadi penyebab kebakaran," jelasnya.
Kasyadi mengatakan api cepat menyebar karena pemadam kebakaran mengalami kendala saat masuk ke lokasi.
"Jalan ke rumah warga terhitung sempit, selain itu juga jauh dari sumber air, sehingga terhambat," terangnya.
"Saat ini warga yang menjadi korban kebakaran mengungsi atau menginap di saudara yang dekat dengan rumah korban," kata Kasyadi.
Kepala Satpol PP dan Damkar Kabupaten Semarang Anang Sukoco mengungkapkan, api berhasil dipadamkan setelah dikerahkan enam mobil pemadam dari Kabupaten Semarang dan Kota Salatiga.
"Pemadaman selesai Minggu (19/11/2023) sekira pukul 01.00 WIB," jelasnya.
Korban kebakaran yakni Catur Wahono (4 jiwa), Didik Suparyo (4 jiwa), Sutarto (3 jiwa), Nuri (3 jiwa), Wiyono (5 jiwa), Widodo (3 jiwa), Pujiyanto (5 jiwa), dan Sutarno (4 jiwa). Selain itu ada korban atas nama Sarini dan Ramelan.
Baca juga: Gedung SDN di Sidoarjo Terbakar, Siswa Belajar Daring
Sementara itu, Bupati Semarang Ngesti Nugraha langsung meninjau dan menyerahkan bantuan untuk korban kebakaran yang terjadi di Dusun Plasan Jangglengan RT 05 RW 07 Desa Dadapayam Kecamatan tersebut.
"Kita semua prihatin dengan kejadian ini dan semoga para korban diberi ketabahan dan kekuatan," terangnya.
"Kita akan memenuhi kebutuhan warga dengan harapan pembangunan rumah yang terbakar segera dilaksanakan. Waspadai juga angin kencang, karena saat ini sedang musim kemarau ekstrem sehingga rawan memicu kebakaran," kata Ngesti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.