Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mari Bantu Marselino, Bayi di NTT yang Lahir Tanpa Lubang Anus

Kompas.com - 17/11/2023, 08:10 WIB
Pythag Kurniati

Editor

LABUAN BAJO, KOMPAS.com- Hyronimus (49) dan Fransiska Uwel (29) diliputi kesedihan.

Bagaimana tidak, anak mereka yang masih berusia satu bulan Marselino Tasman, lahir tanpa lubang anus.

Baca juga: Bayi Marselino di Manggarai NTT Lahir Tanpa Anus, Orangtua: Kami Tak Punya Apa-apa

Marselino kini terpaksa membuang air besar melalui lubang operasi di bagian perut kiri.

Namun lubang itu hanya bersifat sementara. Kedua orangtua Marselino pun kebingungan mencari biaya untuk operasi lanjutan bagi putra mereka.

Apalagi sebagai petani, penghasilan ayah Marselino, Hyronimus tidak menentu.

Kompas.com mengajak pembaca untuk membantu kisah bayi Marcelino. Uluran tangan Anda dapat disalurkan dengan cara klik di sini

Hyronimus mengungkapkan, kondisi tubuh Marselino diketahui setelah putranya tersebut lahir.

"Saat pulang anak saya ini menangis dan belum ada dia buang air. Pada saat itu kami lihat mukanya sudah agak lain. Lalu kemudian ibunya tidak sengaja periksa-periksa di badannya hingga ke bagian lubang anus dan ternyata tidak ada lubang anus. Saya panik," kata Hyronimus saat dihubungi oleh Kompas.com melalui sambungan telepon, Rabu (15/11/2023).

Ilustrasi bayi. pexels.com Ilustrasi bayi.

Bidan yang menangani kelahiran Marselino menyarankan agar bayi tersebut segera dibawa ke Rumah Sakit Ben Mboi Ruteng.

"Kami langsung ke rumah sakit. Kami tiba sekitar pukul 01.30 Wita, langsung ditangani oleh dokter. Besoknya dokter bilang bahwa ini anak harus dioperasi sementara," ujar dia.

Tim medis pun membuatkan lubang BAB sementara di bagian perut Marselino. Mereka juga harus menggunakan kantong kolostomi.

"Pada saat operasi ini, anak tidak ada BPJS-nya, lalu dari rumah sakit dianjurkan untuk buat BPJS mandiri sementara, makanya dia bisa operasi. Saya bayar satu bulan Rp 70.000. Terus kurang lebih kami satu pekan lebih di rumah sakit setelah itu dokter bilang sudah bisa pulang," beber dia.

Kompas.com mengajak pembaca untuk membantu kisah bayi Marcelino. Uluran tangan Anda dapat disalurkan dengan cara klik di sini

Namun ternyata langkah medis untuk Marselino masih harus berlanjut agar bayi tersebut dapat tumbuh normal.

Dokter meminta agar Marselino menjalani operasi lanjutan di luar daerah. Namun Hyronumis dan istrinya masih terkendala biaya.

"Jangankan biaya hidup sehari-hari membeli kantong kolostomi untuk Marselino saja kami susah, harga cukup mahal," ujarnya.

"Kami ini betul-betul tidak punya apa-apa tidak punya penghasilan makan saja susah. Untuk beli kantong untuk tampung BAB saja itu, tadi saya kaget harga kantong 1 biji Rp 65.000, saya tidak jadi beli. Sementara anak saya ini satu hari harus butuh satu kantong. Karena itu harus diganti setiap hari. Karena kendala saya dan keluarga sekarang ini karena habis stok kantong, saya sudah bingung mencari cara agar bisa membelinya kembali," imbuhnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Nansianus Taris)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Permudah Koordinasi Bencana, Gubernur Sumbar Berkantor di Bukittinggi

Permudah Koordinasi Bencana, Gubernur Sumbar Berkantor di Bukittinggi

Regional
9 Nama Lain Bakwan di Berbagai Daerah, Ada Bala-bala dan Ote-ote

9 Nama Lain Bakwan di Berbagai Daerah, Ada Bala-bala dan Ote-ote

Regional
Polisi Usut Dugaan Pelecehan Seksual oleh Pembina Pramuka di Palembang

Polisi Usut Dugaan Pelecehan Seksual oleh Pembina Pramuka di Palembang

Regional
Aksi Nekat Pria di Konawe, Terobos Paspampres hingga Bikin Jokowi Nyaris Terjatuh

Aksi Nekat Pria di Konawe, Terobos Paspampres hingga Bikin Jokowi Nyaris Terjatuh

Regional
Banjir Bandang Lembah Anai, 'Excavator' Terguling, 4 Pemandian Hancur

Banjir Bandang Lembah Anai, "Excavator" Terguling, 4 Pemandian Hancur

Regional
Marah Divideokan dan Ancam Tembak, Pria di Riau Ditangkap Polisi

Marah Divideokan dan Ancam Tembak, Pria di Riau Ditangkap Polisi

Regional
Putusnya Jalan Padang-Pekanbaru Buat Penjual Kue Khas Tak Bisa Jualan

Putusnya Jalan Padang-Pekanbaru Buat Penjual Kue Khas Tak Bisa Jualan

Regional
Sebuah Mobil Terbakar di Jalan Raya Tambak Banyumas, Apinya Merembet ke Rumah Warga

Sebuah Mobil Terbakar di Jalan Raya Tambak Banyumas, Apinya Merembet ke Rumah Warga

Regional
Unggah Video 'Nyabu' dan Sebut Kebal Hukum, 'Bang Jago' di Lampung Dicari Polisi

Unggah Video "Nyabu" dan Sebut Kebal Hukum, "Bang Jago" di Lampung Dicari Polisi

Regional
Tetapkan Jatuh Tempo PBB-P2 pada 31 Oktober, Pemkot Pematangsiantar Ajak Masyarakat Bayar

Tetapkan Jatuh Tempo PBB-P2 pada 31 Oktober, Pemkot Pematangsiantar Ajak Masyarakat Bayar

Kilas Daerah
KPU Sikka: Syarat Paslon yang Maju Pilkada Lewat Jalur Parpol Minimal Ada 7 Kursi DPRD

KPU Sikka: Syarat Paslon yang Maju Pilkada Lewat Jalur Parpol Minimal Ada 7 Kursi DPRD

Regional
3 Alat Musik Kalimantan Barat, Salah Satunya Sape

3 Alat Musik Kalimantan Barat, Salah Satunya Sape

Regional
Serap Jagung Petani di Sumbawa Sesuai Ketentuan Harga, Bulog Siapkan 3 Gudang

Serap Jagung Petani di Sumbawa Sesuai Ketentuan Harga, Bulog Siapkan 3 Gudang

Regional
Kronologi 5 Warga Negara China yang Hendak Diselundupkan ke Australia

Kronologi 5 Warga Negara China yang Hendak Diselundupkan ke Australia

Regional
Total Korban Bencana di Sumbar Bertambah Jadi 52 Orang Tewas

Total Korban Bencana di Sumbar Bertambah Jadi 52 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com