LABUAN BAJO KOMPAS.com - Marselino Tasman, bayi berusia sekitar satu bulan asal Desa Compang Cibal, Kecamatan Cibal Barat, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) lahir tanpa lubang anus.
Marselino saat ini terpaksa buang air besar melalui lubang hasil operasi di perut sebelah kiri.
Namun dokter menyarankan agar Marselino menjalani operasi lanjutan karena lubang tersebut hanya bersifat sementara.
Baca juga: Ibu di Cianjur Rekayasa Cerita Bayi Diambil Orang, Psikolog Soroti Usia Belia Pelaku
UPDATE : Kompas.com mengajak pembaca untuk membantu kisah bayi Marcelino. Uluran tangan Anda dapat disalurkan dengan cara klik di sini
Marselino merupakan buah hati pasangan suami istri Hyronimus (49) dan Fransiska Uwel (29). Bayi tersebut lahir pada Rabu, 18 Oktober 2023 pukul 10.00 Wita.
Ayah Marselino, Hyronumis menuturkan, dua pekan sebelum anaknya lahir, ia dan sang istri pergi ke rumah sakit untuk melakukan ultrasonografi (USG). Kala itu, dokter menyatakan tidak ada masalah sampai Marselino lahir di Puskesmas Pembantu (Pustu) Compang Cibal.
"Marselino lahir secara normal. Berat Marselino 3 kilogram dengan panjang badan 50 sentimeter," tutur Hyronumis saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Rabu (15/11/2023).
Baca juga: Misteri Bayi Hilang di Cianjur Terpecahkan, Ternyata Hanya Cerita Karangan Ibunya
Ia menyebutkan, putra mereka lahir dengan dibantu dua orang bidan yang bertugas di Pustu Compang Cibal.
"Saat pulang anak saya ini menangis dan belum ada dia buang air. Pada saat itu kami lihat mukanya sudah agak lain begitu. Lalu kemudian ibunya tidak sengaja periksa-periksa di badanya hingga ke bagian lubang anus dan ternyata tidak ada lubang anus. Saya panik," katanya.
Dioperasi
Karena itu, ia langsung meminta pertolongan kedua bidan yang membantu kelahiran Marselino.
Setelah diperiksa, diketahui bayi mereka tak punya lubang anus. Bidan pun menyarankan agar Marselino segera dibawa ke Rumah Sakit Ben Mboi Ruteng.
"Kami langsung ke rumah sakit. Kami tiba sekitar pukul 01.30 Wita, langsung ditangani oleh dokter. Setelah itu besoknya dokter bilang bahwa ini anak harus dioperasi sementara," ujar dia.
Baca juga: Kronologi Bayi Hilang di Cianjur yang Ternyata Hasil Rekayasa Ibunya
Dokter menyarankan untuk membuat BPJS mandiri agar bisa dioperasi dengan membuat lubang BAB sementara.
Proses itu berjalan dengan lancar berkat upaya dari dokter di RS Ben Mboi Ruteng.
"Pada saat operasi ini, anak tidak ada BPJS-nya, lalu dari rumah sakit dianjurkan untuk buat BPJS mandiri sementara, makanya dia bisa operasi. Saya bayar satu bulan Rp 70.000. Terus kurang lebih kami satu pekan lebih di rumah sakit setelah itu dokter bilang sudah bisa pulang," beber dia.