KOMPAS.com - Seorang pria ditemukan tewas bersimbah darah di Pasar Gedong Tataan, Pesawaran, Lampung pada Sabtu (11/11/2023).
Korban adalah pedagang sayur, AS (48), warga Dusun Kebon Jarak, Desa Sukadadi. Sementara pelaku penikaman adalah F (38), warga Desa Sukaraja, Kecamatan Gedong Tataan.
Pelaku pun berhasil ditangkap di Jalan Raya Desa Padang Manis, Kecamatan Way Lima, Kabupaten Pesawaran.
Sementara pisau yang digunakan untuk menikam korban ditemukan di bawah pohon randu di arela perkebunan di Dusun Penengahan.
Baca juga: Akun Instagram Pelajar di Lampung Terafiliasi Situs Judi Online, Mulai Ditelusuri Polisi
Pelaku menghabisi nyawa korban dengan cara ditikam berkali-kali dengan pisau daging. AS pun tewas bersimbah darah di depan warung soto milik Hendro.
Saat kejadian, Hendro sempat berusaha melerai. Namun Hendro malah didorong oleh pelaku..
Kasat Reskrim Polres Pesawaran, AKP Supriyanto Husin mengatakan, pembunuhan terhadap pedagang sayuran berinisial AS (45) oleh pelaku F (38) karena motif cemburu.
Pelaku cemburu kepada korban, pedagang sayuran di Pasar Pesawaran sering menggoda istrinya. Sebelum kejadian, pelaku melihat istrinya mengobrol dengan korban.
Karena cemburu, ia pun mendatangi korban dan menikamnya secara membabi buta.
“Sehingga korban langsung meninggal dunia di tempat kejadian,” kata Supriyanto.
Baca juga: Jadi Joki Tes CAT Kejaksaan di Lampung, Gadis Muda Ditangkap
Rumor perselingkuhan antara AS dengan istri pelaku dibantah istri korban, K (43).
K mengatakan alasan perselingkuhan dilontarkan pelaku untuk menutupi motif sebenarnya.
Kata dia, F memiliki utang ke korban atas jasa dekorasi yang dilakukan di rumah milik F beberapa waktu lalu.
“Ya, suami saya ngedekor rumah pelaku ini saat ada hajatan, ada lah waktunya tiga bulan kurangnya, dan belum lunas,” ujarnya.
Sebagai istri, dia juga mengetahui masalah tersebut karena suaminya terus ditagih oleh bosnya.