LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com - Seorang perempuan berusia 22 tahun asal Desa Labulia, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), dinyatakan suspek cacar monyet atau monkeypox.
Gejala yang dialami perempuan tersebut diketahui pertama pada 1 November 2023 lalu, dan kini tengah dirawat di rumahnya.
Kepala Dinas Kesehatan NTB Lalu Hamzi Fikri mengatakan, sampel darah perempuan tersebut sudah diserahkan ke Laboratorium Kementerian Kesehatan untuk memastikan status penyakit korban.
Baca juga: Pasien Cacar Monyet di Cirebon Punya Riwayat Perjalanan ke Luar Kota
"Kondisi korban yang suspek cacar monyet dalam keadaan baik. Kita sudah lakukan tracing kontak. Tapi kondisinya baik, dan sampel darahnya sudah kita kirim untuk uji lab" kata Fikri, Senin (14/11/2023).
Menurutnya, status suspek cacar monyet belum tentu terinfeksi virus cacar monyet. Fikri mengatakan istilah suspek dalam medis bermakna terindikasi atau ada kecurigaan karena memiliki gejala yang sama.
Kata Fikri, dalam Undang-undang Karantina Kesehatan siapa pun yang suspek atau terpapar virus atau wabah berbahaya maka harus diberikan penangan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang diatur dalam Undang-undang Kesehatan.
"Kewajiban kita melindungi sebarannya. Tapi ini kan baru suspek. Jadi status suspek itu artinya hati-hati, tidak bisa langsung justifikasi bahwa ini adalah kasus cacar monyet," kata Fikri.
Saat ini, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan lab darah korban. Sampel darah tersebut sudah diserahkan ke pusat beberapa hari lalu, namun belum mendapatkan feedback dari pemerintah pusat.
"Tapi meski berstatus suspek korban harus diimbau melakukan isolasi mandiri. Suspek itu artinya curiga. Pertama kita penanganannya lokal karena kan kasusnya lokal. Tim sudah melakukan tracing kontak juga," kata Fikri.
Fikri mengimbau agar warga tidak paranoid atau takut berlebihan atas status suspek yang dialami korban.
"Ini kan masih suspek, masayarakat jangan panik berlebihan," kata Fikri.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah Suardi menjelaskan korban awalnya memiliki gejala bagian badan korban terdapat bintik-bintik merah dan sempat mengalami demam tinggi mencapai 36 derajat celcius.
"Masih diduga (suspek) ya istilahnya. Kita minta pasien ini untuk isolasi mandiri," kata.
Baca juga: Sudah 5 Kasus Cacar Monyet Ditemukan di Jabar, 1 Orang Sudah Sembuh
Diterangkan Suardi, sempat diberikan penangan di RS Tripat Gerung Lombok Barat tanggal 30 Oktober 2023. Namun, demam yang dialami korban tidak kunjung turun.
"Pihak keluarga sempat membawa korban berobat ke RS Tripat Gerung dan ke Puskesmas Ubung tanggal 3 November 2023. Alhamdulillah panas tubuh korban sekarang sudah baik," kata Suardi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.