Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Warga di Lombok Tengah Suspek Cacar Monyet, Dinkes NTB Uji Lab

Kompas.com - 14/11/2023, 13:58 WIB
Idham Khalid,
Farid Assifa

Tim Redaksi

LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com - Seorang perempuan berusia 22 tahun asal Desa Labulia, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), dinyatakan suspek cacar monyet atau monkeypox.

Gejala yang dialami perempuan tersebut diketahui pertama pada 1 November 2023 lalu, dan kini tengah dirawat di rumahnya.

Kepala Dinas Kesehatan NTB Lalu Hamzi Fikri mengatakan, sampel darah perempuan tersebut sudah diserahkan ke Laboratorium Kementerian Kesehatan untuk memastikan status penyakit korban.

Baca juga: Pasien Cacar Monyet di Cirebon Punya Riwayat Perjalanan ke Luar Kota

"Kondisi korban yang suspek cacar monyet dalam keadaan baik. Kita sudah lakukan tracing kontak. Tapi kondisinya baik, dan sampel darahnya sudah kita kirim untuk uji lab" kata Fikri, Senin (14/11/2023).

Menurutnya, status suspek cacar monyet belum tentu terinfeksi virus cacar monyet. Fikri mengatakan istilah suspek dalam medis bermakna terindikasi atau ada kecurigaan karena memiliki gejala yang sama.

Kata Fikri, dalam Undang-undang Karantina Kesehatan siapa pun yang suspek atau terpapar virus atau wabah berbahaya maka harus diberikan penangan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang diatur dalam Undang-undang Kesehatan.

"Kewajiban kita melindungi sebarannya. Tapi ini kan baru suspek. Jadi status suspek itu artinya hati-hati, tidak bisa langsung justifikasi bahwa ini adalah kasus cacar monyet," kata Fikri.

Saat ini, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan lab darah korban. Sampel darah tersebut sudah diserahkan ke pusat beberapa hari lalu, namun belum mendapatkan feedback dari pemerintah pusat.

"Tapi meski berstatus suspek korban harus diimbau melakukan isolasi mandiri. Suspek itu artinya curiga. Pertama kita penanganannya lokal karena kan kasusnya lokal. Tim sudah melakukan tracing kontak juga," kata Fikri.

Fikri mengimbau agar warga tidak paranoid atau takut berlebihan atas status suspek yang dialami korban.

"Ini kan masih suspek, masayarakat jangan panik berlebihan," kata Fikri.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah Suardi menjelaskan korban awalnya memiliki gejala bagian badan korban terdapat bintik-bintik merah dan sempat mengalami demam tinggi mencapai 36 derajat celcius.

"Masih diduga (suspek) ya istilahnya. Kita minta pasien ini untuk isolasi mandiri," kata.

Baca juga: Sudah 5 Kasus Cacar Monyet Ditemukan di Jabar, 1 Orang Sudah Sembuh

Diterangkan Suardi, sempat diberikan penangan di RS Tripat Gerung Lombok Barat tanggal 30 Oktober 2023. Namun, demam yang dialami korban tidak kunjung turun.

"Pihak keluarga sempat membawa korban berobat ke RS Tripat Gerung dan ke Puskesmas Ubung tanggal 3 November 2023. Alhamdulillah panas tubuh korban sekarang sudah baik," kata Suardi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nobar Timnas Bareng Sandiaga di Solo, Gibran: Tak Bicara Politik

Nobar Timnas Bareng Sandiaga di Solo, Gibran: Tak Bicara Politik

Regional
Satgas Cartenz Duga KKB Penyerang Rumah Polisi dan Polsek Homeyo Kelompok Keni Tipagau

Satgas Cartenz Duga KKB Penyerang Rumah Polisi dan Polsek Homeyo Kelompok Keni Tipagau

Regional
Status Kepegawaian Belum Jelas, PPDI Kebumen Curhat ke Bupati

Status Kepegawaian Belum Jelas, PPDI Kebumen Curhat ke Bupati

Regional
Kesal 'Di-prank', Seorang Pemuda Aniaya Kakeknya

Kesal "Di-prank", Seorang Pemuda Aniaya Kakeknya

Regional
Nelayan di Merauke Papua Temukan Mayat dengan Kepala Sudah Terpisah

Nelayan di Merauke Papua Temukan Mayat dengan Kepala Sudah Terpisah

Regional
Gibran Tanggapi soal DPRD Singgung Pembangunan Masjid Sriwedari Belum Selesai dalam Rapat Paripurna

Gibran Tanggapi soal DPRD Singgung Pembangunan Masjid Sriwedari Belum Selesai dalam Rapat Paripurna

Regional
Tak Nafkahi Anak Setelah Bercerai, Pria di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Tak Nafkahi Anak Setelah Bercerai, Pria di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Regional
UTBK-SNBT Dimulai, 10 Peserta di Lampung Tak Bawa Surat Keterangan Lulus

UTBK-SNBT Dimulai, 10 Peserta di Lampung Tak Bawa Surat Keterangan Lulus

Regional
Bukit Rhema Gereja Ayam Gratiskan Tiket untuk Timnas U-23 Indonesia, Promo Selama Setahun

Bukit Rhema Gereja Ayam Gratiskan Tiket untuk Timnas U-23 Indonesia, Promo Selama Setahun

Regional
PHRI Solo Kecewa Status Internasional Bandara Adi Soemarmo Dicabut

PHRI Solo Kecewa Status Internasional Bandara Adi Soemarmo Dicabut

Regional
Satpam di Agam Ditemukan Tewas, Sejumlah Bagian Tubuh Hilang

Satpam di Agam Ditemukan Tewas, Sejumlah Bagian Tubuh Hilang

Regional
Bayi di Lebak Banten Diserang Monyet Liar, Perut korban Robek karena Gigitan

Bayi di Lebak Banten Diserang Monyet Liar, Perut korban Robek karena Gigitan

Regional
Perahu Terbalik Diterjang Ombak, Seorang Nelayan Hilang di Perairan Nusakambangan

Perahu Terbalik Diterjang Ombak, Seorang Nelayan Hilang di Perairan Nusakambangan

Regional
MenPAN-RB: Presiden Larang Pemda Buat Aplikasi Baru, Persulit Masyarakat

MenPAN-RB: Presiden Larang Pemda Buat Aplikasi Baru, Persulit Masyarakat

Regional
Monyet Liar Serang Bayi di Lebak Banten, Korban Terluka Parah Pada Bagian Perut

Monyet Liar Serang Bayi di Lebak Banten, Korban Terluka Parah Pada Bagian Perut

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com