Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kayu Jati Raksasa Berusia Ratusan Tahun Jadi Ikon Taman Budaya Cepu, Pemindahannya Butuh Perjuangan Ekstra

Kompas.com - 08/11/2023, 23:52 WIB
Aria Rusta Yuli Pradana,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

BLORA, KOMPAS.com - Sebatang kayu jati berusia ratusan tahun yang berada di Blora, Jawa Tengah (Jateng), dihibahkan oleh perhutani untuk ikon Taman Budaya Cepu yang saat ini sedang dalam tahap pembangunan.

Kayu yang berusia sekitar 150 sampai 250 tahun itu sebelumnya ambruk akibat angin kencang disertai hujan deras pada tahun 2020 lalu. Harga batang kayu itu ditaksir memiliki harga sekitar Rp 2 miliar.

Sebelum dibawa ke taman budaya Cepu, pohon jati tersebut berada di petak 1092 B kawasan Gubug Payung RPH Temengeng BKPH Pasar Sore Perhutani KPH Cepu.

Baca juga: Warga Bakar Sampah, Pohon Randu Alas Raksasa Berumur Ratusan Tahun di Bantul Ikut Terbakar

Proses pemindahan kayu jati raksasa dari dalam hutan juga memerlukan upaya ekstra dari beberapa pihak yang berkepentingan.

Bahkan, pihak pelaksana proyek Taman Budaya Cepu mengerahkan satu unit crane kapasitas 50 ton, satu unit ekskavator dan satu unit truk trailer.

Sebelum mengeluarkan kayu berdiameter 155 cm tersebut, pihak pelaksana proyek membuat akses jalan ke lokasi robohnya jati tersebut.

Maklum lokasi jati tersebut terletak di tepi sungai. Setelah berhasil dikeluarkan, jati tersebut kemudian diangkut dengan trailer menuju ke Taman Budaya Cepu yang berjarak sekitar 15 kilometer.

Dalam memindahkan kayu tersebut dibutuhkan waktu sekitar 6,5 jam perjalanan menuju ke Taman Budaya Cepu di jalan bypass Cepu. Bahkan proses pemindahan dikawal ketat Satlantas Polres Blora pada Senin 6 November 2023 lalu.

Salah seorang warga yang ikut menyaksikan proses pemindahan tersebut, Fajar Rakhmawan mengatakan proses pengangkutan kayu jati raksasa dari kawasan Gubug Payung menuju Taman Budaya Cepu di Jalan Bypass Cepu penuh perjuangan.

"Sebelum proses pengangkutan pada Senin lalu, pelaksana proyek Taman Budaya Cepu mengadakan acara tasyakuran panggang ayam saat 'buka jalan' yang dipimpin tokoh agama setempat," ucap Fajar kepada Kompas.com, Rabu (8/11/2023).

"Pun saat dimulainya pengangkutan di sekitar lokasi robohnya kayu. Sebelum dievakuasi, pelaksana proyek mengurug akses jalan dengan menggunakan pedel. Hal ini bertujuan agar alat berat tidak terperosok di jalan tanah," imbuh dia.

Akar pohon jati tersebut juga sempat dipotong 20 cm supaya tidak tertemper rel loko yang melintang di Jalan Nasional Blora-Cepu tersebut.

Sementara itu, Kepala Seksi Produksi Perhutani KPH Cepu, Suparno menjelaskan proses hibah kayu tersebut berdasarkan surat Bupati Blora nomor 62112/2907 tanggal 26 Juni 2023 perihal pemanfaatan pohon roboh akibat bencana.

Lalu surat Dirut Perum Perhutani nomor 0270/053.6 Sekper 2023 tanggal 29 Agustus 2023 dan surat Kepala Divre Jawa Tengah nomor 1553/053.4 Divre Jateng tahun 2023 tanggal 4 September 2023.

"Kayu tersebut terletak di kawasan hutan produksi yang difungsikan untuk kawasan perlindungan. Keliling kayu tersebut 508 cm, dengan panjang dari akar sampai ujung 17,8 meter dan diameter 155 cm," kata Suparno kepada wartawan, Rabu (8/11/2023).

Baca juga: Kisah Beduk di Masjid Berusia Ratusan Tahun di Magetan, Tanda Cinta dari Seorang Santri

Halaman:


Terkini Lainnya

Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Regional
Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-24 Provinsi Riau

Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-24 Provinsi Riau

Regional
Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Regional
Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Regional
Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Regional
4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

Regional
Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Regional
Aksi 'Koboi' Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Aksi "Koboi" Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Regional
Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Regional
Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Regional
Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Regional
Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Regional
Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com