KOMPAS.com - Makam mahasiswa Institus Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amal Gorontalo, Hasan Marjono (19) akan dibongkar ataua ekshumasi.
Pembongkaran makam ini setelah korban meninggal sebulan yang lalu di RS Aloei Saboe Kota Gorontalo, Minggu (1/10/2023).
Mahasiswa Fakultas Syariah ini diduga menjadi korban kekerasan dan meninggal dunia saat mengikuti kegiatan diklat jurusan Hukum Keluarga Islam (HKI).
Kasat Reskrim Polres Bone Bolango Iptu Muhammad Ariyanto mengatakan, kasus ini menemui babak baru naik ke tahap penyidikan, diduga ada tindak pidana 351 ayat 3, atau 359 kelalaian yang menyebabkan meninggal dunia.
"Antara dua itu pasalnya," ujarnya.
Pihaknya sudah mengirim surat pemberitahuan kepada keluarga Hasan Saputro Marjono soal kepentingan penyelidikan sesuai pasal 133-135 KHUP tentang Ekshumasi.
"Rencananya kalau tidak hari Rabu atau Kamis kita akan melaksanakan ekshumasi, guna melihat apakah ada tanda-tanda kekerasan, penyebab kematiannya," kata Kasat Reskrim Polres Bone Bolango Iptu Muhammad Ariyanto kepada TribunGorontalo.com, Senin (6/11/2023).
Selain itu, pihaknya melibatkan tim medis daerah dan tim forensik dari Sulawesi Selatan untuk proses penyelidikan.
Mohammad Apriansyah (26), kakak dari korban Hasan Saputro Marjono mengaku telah mendapatkan pemberitahuan awal dari Polres Bone Bolango mengenai rencana pembongkaran makam adiknya itu.
"Kemarin saya diinformasikan oleh pihak polres untuk diadakan ekshumasi. Hari ini tim Polres Bone Bolango akan datang ke rumah bertemu dengan saya, orang tua, dan keluarga," kata Apriansyah kepada TribunGorontalo.com, Selasa (7/11/2023).
"Walaupun memang itu jalan terbaik, nanti kita lihat hasil pertemuan dengan pihak polres. Dengan niat membantu juga pihak kepolisian mengungkap secara terang benderang ini kasus, kami dari keluarga akan ikhlas," ungkap kakak Hasan itu.
Diberitakan sebelumnya, pihak kampus sempat menyebut Hasan meninggal karena sakit asmanya kambuh.
Baca juga: Penipuan Berkedok Arisan Bodong, Mahasiswa di Bandung Dilaporkan
Hal tersebut disampaikan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswa IAIN Sultan Amai Lukman Arsyad.
“Yang bersangkutan malam itu merasa sakit asma kambuh dan ditangani oleh seksi kesehatan Diklat,” kata Lukman Arsyad, Senin (2/10/2023).
Pihak kampus pun menyampaikan duka cita yang mendalam dan menyebut Hasan adalah mahasiswa yang rajin mengikuti kegiatan kampus.
Sementara itu berdasarkan hasil temuan tim investigasi, Hasan meninggal karena kekerasan saat kegiatan pengkaderan kampus.
"Kita sudah mengungkap fakta yang sebenarnya dan kita temukan diantaranya indikasi itu ada (kekerasan)," jelas Darwin Botutihe, Ketua Tim Investigasi IAIN Gorontalo, pada Kamis (12/10/2023).
Polres Bone Bolango juga telah memeriksa 69 saksi terkait penyelidikan kasus dugaan kekerasan tersebut.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Update Kasus Meninggalnya Mahasiswa IAIN Gorontalo, Diduga Korban Kekerasan, Besok Proses Ekshumasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.