SEMARANG, KOMPAS.com - Berdasarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Puncak musim hujan di Semarang, Jawa Tengah (Jateng), bakal terjadi pada Januari dan Februari 2024 mendatang.
Koordinator Informasi dan Observasi Stasiun BMKG Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Giyarto mengatakan, saat ini sebagian wilayah Jateng sudah memasuki musim hujan.
"Dalam arti memasuki peralihan," kata Ahmad, saat dikonfirmasi, Rabu (8/11/2023).
Untuk kawasan pegunungan tengah seperti Wonosobo dan Purwokerto saat ini sudah musim penghujan. Daerah tersebut relatif lebih cepat dibandingkan daerah lainnya.
Baca juga: Anwar Usman Diberhentikan dari Ketua MK, Gibran: Kita Hormati Saja Keputusan di Sana
"Sementara Jateng bagian selatan, pesisir utara, Semarang dan Soloraya hingga ke timur masih pancaroba," papar dia.
Puncak musim hujan akan terjadi pada Januari dan Februari 2024 di semua wilayah Jateng, termasuk Kota Semarang dan sekitarnya.
"Ini di Kota Semarang sudah mulai tinggi intensitasnya," papar dia.
Namun, untuk musim hujan kali ini, akan berbeda dengan tahun sebelumnya.
Hal itu disebabkan pengaruh fenomena El Nino yang membuat curah hujan berkurang.
"Curah hujan berkurang ini memberikan implikasi kepada hari hujan yang tidak sebanyak pada normalnya yang menyebabkan awan konvektif," imbuh dia.
Baca juga: BKD Wanti-wanti Netralitas ASN Jateng: Pelanggaran Berat Disanksi Pemberhentian dengan Tidak Hormat
Kondisi tersebut berpotensi menyebabkan cuaca ekstrem lebih besar seperti sambaran petir, hujan es, puting beliung dan hujan angin.
"Selain itu juga ada potensi banjir bandang dan tanah longsor. Kita tahu ketika musim kemarau yang kering, rongga tanah cukup lebar. Ketika ada hujan yang cukup besar dalam satu hari bisa menyebabkan banjir bandang dan tanah longsor," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.