Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Sepeda Bambu, Giliran Sepeda Rotan Aceh Tembus Pasar Perancis

Kompas.com - 06/11/2023, 13:00 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

KOMPAS.com - Segala hal yang unik dan berbeda kerap kali menarik lebih banyak perhatian.

Salah satunya adalah sepeda. Entah bentuk, ukuran, atau pun bahan pembuat rangka yang berbeda akan membuat sebuah sepeda mendapatkan perhatian lebih.

Kita tentu masih ingat dengan sepeda dengan bahan bambu bermerek Spedagi yang diproduksi di Temanggung, Jawa Tengah.

Sepeda tersebut menyedot perhatian ketika dipakai Presiden Joko Widodo saat gowes bareng Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albenese, di Istana Bogor, Juni 2022 silam.

Baca juga: Sering Dipakai Gowes Jokowi, Berapa Harga Sepeda Bambu Spedagi?

Lalu, kabar terbaru adalah Spedagi mampu dipakai ajang endurance ultra cycling Japanese Odyssey 2023, yang dimulai pada 24 Oktober lalu.

Ajang ini mengharuskan para pesepeda menempuh jalur sejauh 2.700 kilometer membelah pulau utama di Jepang, dari selatan ke utara, dengan cut of time (COT) selama 12 hari.

Sepeda bambu tersebut terbukti mampu membawa sang rider, Wisli Sagara finish di ajang tersebut, dengan capaian di bawah COT, pada Minggu, 5 November 2023.

Singgih Susilo Kartono -perancang Spedagi, dalam perbincangang dengan Kompas.com menyebut, kemasyuran sepeda rancangannya memang sudah sampai di Jepang.

Hal itu terbukti dengan terbentuknya komunitas penggemar sepeda bambu di Jepang, sejak Spedagi mendapat penghargaan Gold Award tahun 2018 di ajang G-mark Good Design Award.

Baca juga: Ketangguhan Sepeda Bambu Spedagi Diuji, 12 Hari Belah Jepang 2.700 Km

Sepeda rotan

Nah, setelah bahan bambu sukses mendunia, kini ada pula sepeda berbahan rotan dari kota di ujung barat Indonesia, Banda Aceh.

“Ada 11 unit yang diekspor. Senin (6/11/2023) kita kirim ke Surabaya dulu, baru kemudian dikirim ke Perancis,” kata perajin sepeda rotan Zainal Bakri di Gampong Ilie, Ulee Karang, Banda Aceh, akhir pekan lalu.

Zainal Bakri menyebut sepeda rotan tersebut dikirim ke Kota Paris, setelah datang pesanan dari lembaga peduli satwa dan lingkungan bernama Yaboumba, di Perancis.

Sepeda ukuran orang dewasa itu terbuat dari bahan baku rotan manau.

Rotan manau - seperti diwartakan Kantor Berita Antara - dikenal sebagai rotan dengan kualitas terbaik di dunia, dan tumbuh di hutan Aceh.

Baca juga: Chameo, Tas Anyaman Rotan Indonesia yang Laris di Amerika

Sepeda rotan dengan merek Zen Bak tersebut dibanderol seharga Rp 5 juta per buah.

“Saya buat sendiri, dibantu 5-6 orang untuk menekukkan rotan, halusin, dan lain-lain. Ini semua dikerjakan secara manual,” kata Zainal lagi.

Menurut Zainal Bakri, inovasi sepeda dari rotan pertama kali muncul pada tahun 2017, lewat program rotan ramah lingkungan bersama Uni Eropa.

Saat itu, Zainal Bakri memperlihatkan prototipe-nya di ajang Forum Rotan Internasional yang digagas Kementerian Perindustrian.

Berselang beberapa saat kemudian, Zainal Bakri langsung memproduksi sepeda rotan tersebut.

Zainal Bakri juga mengaku sempat bergabung dalam pusat inovasi rotan nasional di Palu, Sulawesi Tengah, dan memperlihatkan berbagai desain sepeda rotan kreasinya.

“Saya menjualnya ke Paris, ada mitra di sana. Dasar kami dulu adalah pusat konservasi satwa," sebut Zainal Bakri.

"Kalau ini bisa bagus, hasil transaksi ini nanti bisa kami sisihkan untuk pusat kegiatan konservasi satwa,” sambung dia.

Baca juga: Perajin di Cirebon Sebut Tren Industri Rotan Menurun, Kaesang Sharing Kisah Usaha Mebel Bapaknya

Zainal Bakri mengaku bertahun-tahun bergelut dengan tumbuhan rotan. Bahkan ia juga memiliki bisnis penjual bahan baku rotan ke sejumlah wilayah di Indonesia.

Dengan latar belakang itulah, dia dapat memastikan bahwa rotan yang digunakan adalah rotan ramah lingkungan.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Regional
Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Regional
Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Regional
Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Regional
Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Regional
Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Regional
Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Regional
4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

Regional
Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Regional
Aksi 'Koboi' Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Aksi "Koboi" Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Regional
Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Regional
Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Regional
Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Regional
Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Regional
Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com