KUPANG, KOMPAS.com - Sebanyak 232 bangunan di Nusa Tenggara Timur (NTT), rusak akibat gempa bumi dengan magnitudo 6,6 pada Kamis (2/11/2023).
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTT Ambrosius Kodo, mengatakan, ratusan bangunan yang rusak itu tersebar di tiga wilayah.
"Data terbaru yang barusan kita update hingga pukul 07.00 Wita pagi tadi, 232 bangunan yang rusak itu tersebar di Kota Kupang, Kabupaten Kupang dan Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS)," kata Ambrosius kepada Kompas.com, Minggu (5/11/2023).
Baca juga: BNPB Bantu Rp 250 Juta untuk Pemkab Kupang Tangani Dampak Gempa Bumi M 6,6
Dari 232 bangunan yang rusak itu 175 unit adalah rumah warga, 34 unit gedung pemerintahan, sarana ibadah 10 unit, fasilitas umum delapan unit dan lima unit sarana pendidikan.
Paling banyak kata dia, berada di Kabupaten Kupang yakni 204 bangunan yang rusak, meliputi rumah penduduk 155 unit, gedung pemerintahan 31 unit, sarana ibadah sembilan unit, fasilitas umum lima unit dan sarana pendidikan empat unit.
Kemudian Kota Kupang 27 bangunan yang rusak, di antaranya 20 unit rumah penduduk, gedung pemerintahan dan fasilitas umum, masing-masing tiga unit dan rumah ibadah satu unit.
"Kalau di Kabupaten TTS hanya ada satu bangunan yang rusak yakni sarana pendidikan yakni gedung sekolah dasar," kata Ambrosius.
Baca juga: Gempa M 6,4 Nepal, 128 Orang Tewas, Rumah-rumah Rata dengan Tanah
Dalam kejadian itu lanjut Ambrosius, tidak ada korban jiwa, luka, hilang maupun warga yang mengungsi.
Saat ini kata dia, tim reaksi cepat Kota Kupang dan Kabupaten Kupang sedang mengkaji cepat dampak bencana bencana gempa bumi pada sejumlah lokasi yang terdampak.
Termasuk juga bantuan uang sebanyak Rp 250 juta dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kepada Pemerintah Kabupaten Kupang.
"Nanti akan kita sampaikan perkembangan terkini soal dampak gempa bumi ini," ujar dia.