Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Petani Cabai di Banyumas, Tak Nikmati Untung Besar meski Harga Cabai Meroket

Kompas.com - 02/11/2023, 19:51 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

BANYUMAS, KOMPAS.com - Tingginya harga cabai di pasaran tak dinikmati petani di Desa Karangsalam, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Pasalnya, banyak tanaman cabai yang terkena penyakit busuk buah sehingga hasil panen menurun drastis.

"Walaupun untung, untung sedikit. Enggak ngaruh (dengan kenaikan harga cabai di pasaran)," kata salah satu petani cabai, Kartam kepada wartawan, Kamis (2/10/2023).

Baca juga: Hargai Cabai Tembus Rp 80.000 Per Kilogram, Pemkot Semarang Minta Warga Tak Panic Buying

Kartam mengatakan, meski harga cabai melonjak dua kali lipat, namun hasil panen saat ini menurun hingga 50 persen.

"Tadinya satu pohon rata-rata bisa menghasilkan 1 kilogram cabai. Kalau sekarang paling hanya 0,5 kilogram. Bahkan, ada yang akhirnya enggak buah, karena rontok semua," ungkap Kartam.

Menurut Kartam, fenomena semacam ini sudah biasa dirasakan para petani cabai di desanya yang berada di kaki Gunung Slamet ini.

"Gampangnya, kalau tanamnya susah, harganya mahal. Tapi kalau tanamnya gampang cabai melimpah sehingga harganya murah," ujar Kartam.

Kartam saat ini menjual cabai rawit merah dengan harga Rp 57.000 per kilogram. Sementara cabai keriting merah Rp 37.000 per kilogram.

Adapun untuk biaya operasional dari tanam hingga panen rata-rata menghabiskan Rp 5.000 per pohon.

Diberitakan sebelumnya, harga cabai di Pasar Wage Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, melonjak dua kali lipat.

Pada pekan lalu, harga cabai rawit merah mencapai Rp 65.000 per kilogram dari sebelumnya antara Rp 30.000-40.000 per kilogram. Sedangkan untuk harga cabai merah keriting Rp 40.000 per kilogram.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Regional
Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Regional
Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Regional
Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Regional
Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Regional
Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Regional
Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam 'Paper Bag' di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam "Paper Bag" di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Regional
Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Regional
Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Regional
2 Kali Jadi Wakil, Ita Daftar Bakal Calon Wali Kota Semarang lewat PDI-P

2 Kali Jadi Wakil, Ita Daftar Bakal Calon Wali Kota Semarang lewat PDI-P

Regional
Seorang Calon Jemaah Haji Mataram Batal Berangkat karena Hamil 2 Bulan

Seorang Calon Jemaah Haji Mataram Batal Berangkat karena Hamil 2 Bulan

Regional
Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com